Jumat, 24 April 2015

Hasil gambar untuk payung hujan

Kusebut kamu hujan, yang aku nyaris gagal memahami perasaanmu, apakah perasaan ini penting seperti perasaanku penting. aku tak tahu itu, lalu apakah perasaanku penting bagimu atau tidak. tapi itu yang jelas ini penting bagiku. seperti aku tidak ingin berada jauh darimu meski aku tahu berada dekat pun tak serta-merta membuat kita bersatu atau paling tidak, sudah bertemu meski tanpa bahu untuk bersandar apalagi pelukan erat, ah mungkin tidak penting…. Yang penting perasaanku selalu ingin menemanimu. karena aku tak bisa berhenti mempertanyakan apakah Hujan juga ingin kupeluk

(Ade a.k.a Rindu)

Anak perempuan ayah

Hasil gambar untuk ayah

Anak perempuan ayah haruslah menjadi anak perempuan yang terhormat. Bisa menghormati orang lain, bisa menghormati dirinya sendiri. Tahu bagaimana caranya menjaga diri dan menjaga orang-orang yang dicintainya dengan benar.

Anak perempuan ayah harus menjadi perempuan yang teguh dan kuat, agar apabila nanti anak perempuan ayah sudah cukup dewasa dan jatuh cinta. Anak perempuan ayah bisa segera berdiri dan bangun dari angan-angannya. Agar hatinya kuat dan tidak jatuh ke hal-hal yang turut menjatuhkan kehormatannya.

Anak perempuan ayah harus menjadi perempuan yang santun dan tegas. Dua sikap yang bisa membuat anak perempuan ayah bisa mengambil keputusan untuk dirinya sendiri, juga untuk ke orang lain. Anak perempuan ayah nantinya harus tahu bagaimana mengatur pikiran dan hatinya. Jangan khawatir, ayah akan melatih itu semua.

Anak perempuan ayah pun harus sekolah yang tinggi, boleh setinggi-tingginya. Biar anak perempuan ayah menjadi perempuan yang cerdas. Boleh juga pergi ke tempat jauh, yang jauh, yang mungkin belum pernah dibayangkan. Bila takut pergi sendirian, jangan khawatir. Ayah bisa menemani. Bila pun kamu ingin punya suami, katakan pada ayah laki-laki mana yang menurutmu paling tepat untuk menjadi suamimu. Ayah akan mengujinya terlebih dahulu.

Anak perempuan ayah boleh memiliki impian yang tinggi. Boleh menjadi apapun yang diinginkan selama itu menjadikanmu perempuan yang sejati. Memberi makna untuk setiap orang yang kamu temui.

Anak perempuan ayah boleh memiliki pergaulan yang luas, seluas-luasanya yang anak ayah inginkan. Biar anak ayah bertemu dengan banyak orang baik, karena siapa tahu satu diantara mereka adalah orang yang tepat untuk anak perempuan ayah.

Anak perempuan ayah harus tegar. Karena nanti anak perempuan ayah akan pergi meninggalkan ayah. Tegar menghadapi kenyataan bahwa ayah tidak lagi menjadi prioritas. Anak perempuan ayah harus menjadi perempuan yang kuat. Lemah bukanlah sifat perempuan, itu adalah sifat semua manusia. Anak perempuan ayah akan menjadi anak perempuan yang paling spesial diantara seluruh bidadari di surga nantinya. Untuk itu, bantu ayah untuk mewujudkan semua itu.

Catatan: Kurniawan Gunadi


Kamis, 23 April 2015


Ada rasa sesal yang mulai menyeruak akhir-akhir ini. Memprotesi diri karena luka yang tak kunjung sembuh. Mungkin seharusnya sejak awal ia berpinta untuk tidak menjumpai seseorang yang telah menyisakan luka yang menganga. Walau detik selanjutnya, ia mencoba menepis hal itu untuk melayarkan sisi positif ditiap perjumpaannya. Tapi, tetap saja luka itu perih, meski telah terbalut perban dengan rapat. Karena ia ingin berlari dengan kakinya sendiri. Mengurai senyum untuk mengejar sesuatu yang belum terlihat jelas. Merangkai mimpi-mimpi yang belum utuh, pun menenun asa yang sempat terurai. Lalu, menikmati setiap suka dan duka yang akan disuguhkan dari langkah-langkahnya yang sempoyongan. "Karena jatuh, untuk bangkit."

Bila Air Mata Tak Pupus Jua




Nanar...

Pandangannya menerawang dari balik jendela kaca. Di luar sana, sang dewi malam masih bersinar temaram kekuningan. Tak henti memamerkan kecantikan pada setiap makhluk yang tersentuh cahayanya. Saat itu, dengan tangan gemetar dielusnya perut yang tampak semakin membesar.

Tak seindah rembulan, raut wajahnya kuyu dan kusam. Mata pun sembab karena ruah tangisan. Kepedihan itu masih saja menggurat, membuat tumpukan gundah dan keluh kesah yang semakin membuncah.

Kekecewaan jelas menyelubungi jiwa dan raganya. Kenangan itu memang sangat menyakitkan, karena telah direnggutnya sebuah nilai kesucian. Hati kecilnya berteriak, ingin berontak. Namun, kenyataan tak mungkin begitu mudah terhapuskan. Lelaki yang diharapkan mestinya bagaikan Pangeran, ternyata hanyalah seorang durjana. Memetik sari bunga, kemudian terbang entah kemana.

Berjuta impian tentang sebuah keluarga perlahan sirna. Mimpi akan kerinduan rumah mungil yang penuh canda tawa, hanya sekedar khayalan. Hasrat untuk mengukir jiwa-jiwa suci dan murni seakan tenggelam karena tiadanya pendamping seorang qawwam. Hari-hari lalu berganti dengan derai tangisan. Memilukan, sehingga menciptakan serpihan hati yang berserakan di mana-mana. 

Perlahan, dilangkahkan kakinya ke pembaringan. Mencoba sejenak melepaskan lelah jiwa dan raga. Dipejamkannya mata, namun air bening tak mudah dibendungnya. Air mata itu mengalir, bahkan membasahi sarung bantal dan kapuk di dalamnya. Tubuhnya lemah, lunglai tiada daya. Di kesenyapan malam isaknya masih terdengar memilukan, menyiratkan penyesalan akan nasibnya yang telah ditoreh nista.

Esok menjelang, dan dengan rasa letih ia terjaga saat sinar mentari menerpa raut wajahnya. Jiwa yang rapuh itu seakan enggan menggerakkan raga. Tak berubah, tatapan matanya lantas kosong menerawang. Tak pula fitrah sebagai wanita menyapa kesadarannya akan detak kecil kehidupan di alam rahimnya. Perih itu masih ada. Luka pun masih menganga. Tanpa kuasa menahan segalanya, kembali air bening menerobos kelopak mata. 

Duhai...
Apalah daya dirinya, jika kala itu setan telah pula mengambil peran. Sepercik darah yang mestinya tersaji setelah ikatan suci disimpulkan, tak akan pernah lagi dihidangkan. Belaian mesra yang diharapkan saat mereguk cinta di malam pertama pun hanyalah sekedar khayalan. 

Aaah...
Indah harapan terkadang sangatlah berbeda dengan kenyataan. Namun, bila impian itu selalu saja dipenjara dalam jiwa, apakah ada beda antara keduanya? Penyesalan yang tiada kunjung usai pun bukankah dapat meranggas keimanan.  

Duri tajam yang pernah menancap di jiwa memang sungguh menyakitkan. Tetapi hidup juga tidak pernah berhenti pada satu titik persinggahan. Waktu akan selalu menggulirkan siang dan malam atas titah Sang Pemiliknya. Lalu, mengapa tak usah hiraukan saja torehannya, bila itu justru akan membuat hidup ini akan jauh lebih berharga.

Hapuslah air mata, hentikan juga sedu sedan. Bila akhir sepertiga malam menjelang, hamparkan sajadah dan ratakan kening di atasnya. Kemudian, tengadahkan telapak tangan seraya memohon ampunan dalam jutaan butir do'a. Bersimpuh, seraya merenungkan semua kekhilafan tentu akan lebih menenangkan jiwa.

Sabarlah...
Tiada seorang jua di dunia yang bersih dari segala dosa dan noda. Pun, masih pula tersedia banyak  lembaran kertas untuk menggoreskan kehidupan yang lebih bermakna. Tataplah keindahan alam di luar sana, dengar dan rasakan senandung tasbih serta tahmid yang tak henti dialunkan penghuninya. Belajarlah dari mereka yang tercipta tidak sempurna seperti manusia, namun tak pernah berkeluh kesah akan nasibnya.

Semoga…

-Tulisan ini telah dimuat di buku Sapa Cinta dari Negeri Sakura-
http://abuaufa.multiply.com

#Tsa_BasmaH


Biarkan Seperti Langit




Hasil gambar untuk langit biru



Kubebaskan rinduku membuncah
Menari di atas kepahitan

Menyayat hati yang telah lama diam
Dan kubiarkan ia seperti langit

Tak mampu dilakukan airmata
Maka langkahku yang menjawabnya
Pada sebuah janji seorang insan
Yang kuanggap seperti langit

Kubiarkan diriku mengukuhkan jiwa
Pada setiap pandangan yang tajam
Yang memandangnya tetap biru
Seperti langit yang tetap di sana

Karena tentang kita
Tak mereka ketahui
Hanya aku dan kamu
Karena hati kita
akan tetap seperti langit
Yang setia pada penjagaannya
#Tsa_BasmaH



Entah mengawali lembaran keberapa kisah persaudaraan ini dimulai. Kisahnya memang saat itu tak terasa, karena ketidaksengajaan. Lebih tepatnya sih, Allah mempertemukan dengan naskah yang masih mengabu dalam kisah hidup kami. Yah, karena boleh dikatakan tidak terlalu istimewa namun value dari masterpiece yang sama-sama kami kenali dengan sebutan “ukhuwah” itu tak tergantikan. “Ah, lebih baik katakan saja ‘pertemuan sederhana’, tapi memberi efek luar biasa.”
Bertemu dalam lingkaran yang aku tak pernah sadari bahwa ia kan hadir mewarnai hariku. Saat dirinya dengan penuh kehangatannya memintaku untuk tetap berada di mesjid kampus menunggui redahnya hujan.

Lalu, berganti hari, bulan, dan tahun menemani pertemuan tersebut walau harus bertolak ke arah yang berbeda, kebersamaan memang selalu ada. Atas dasar kesibukan yang kerap kali menjamah diri-diri ini, sehingga pada tiap pertemuan sejenak serasa menjadi pertemuan terindah. Bahkan melahirkan banyak orang mengagumi gaya kami. Karena hubungan ini membuncahkan rindu yang mengait jejalinan harap. Hubungan yang selalu membawa pada haru, membawa pada saling menguatkan satu dengan yang lain.

kembali aku meminta

Hasil gambar untuk berdoa


Ketika aku lelah...
jangan lelahkan aku dalam ibadah ku..
ketika aku Jenuh
Jangan jenuhkan aku untuk menyebut Asma-Mu..
ketika aku letih..
jangan letihkan pula aku akan kewajibanku pada-Mu
kewajibanku untuk menyembah-Mu
Ketika aku mulai putus asa...
Jangan buat aku putus asa akan hidup ini..
Ketika aku merasa sendiri..
Temani diri ini dimana diri ini berada...
Hadirkanlah seorang teman untukku
bukan seorang "teman"
Dan ketika aku menangis...
bantu aku untuk meredakan tangisku..
Ingatkanlah aku akan janji-Mu
Robbi.. bantu diri ini supaya kuat..
bantu diri ini supaya mandiri..
bantu diri ini agar tak lemah
bantu diri ini agar tegar..
tegar dalam menghadapi semua cobaanMU ...
ujianMu..
bantu diri ini supaya tak tergantung pada hambaMu yang lain
bantu diri ini untuk ikhlas menerima sgala ketentuanMU
bantu diri ini supaya bisa dan bisa...
Aamien.....


tanpa ku sadari ternyata begitu tipisnya


Hasil gambar untuk tangisan hati Ketika tawa, canda, tangis, silih berganti datang dan pergi yang tanpa ku sadari ternyata begitu tipisnya batas antara tawa dan tangis. masih ku ingat baru hari kemarin tertawa lepas, bercanda bersama rasanya hati ini begitu senangnya tanpa kusadari esok harinya berganti menjadi kesedihan dan tangis sepi rasanya hati ini, seakan semua nya pergi meninggalkanku sendiri. 
mungkin kemarin ku terlalu terlena dg kegembiraan sehingga allah menegurku dengan ujian iniya allah bila ini adalah salah satu ujian dalam hidupku agar ku bisa meraih kebahagiaan, berilah hamba kesabaran untuk melaluinya dan ikhlaskanlah hati ini untuk menjalaninya. jangan biarkan diri ini terbelenggu oleh nafsu amarah dan emosi sesaat sehingga ku terlupa kalau aku masih punya engkau ya rabb yang maha mendengar, maha menolonghanya kepadamu lah hamba bersimpuh, bersujud dan memohon kekuatan hati untuk dapat melalui ujian ini. hanya kepadamu lah hamba mengaduhanya kepadamu hamba berlindung dari segala macam keburukan.
ya allah hanya engkaulah yang selalu ada kapanpun dan dimanapun, di saat ku bahagia maupun dalam kesedihan. tapi terkadang ku terlupa padamu ya allah di saat ku bahagia dan ku ingat kepadamu di saat ku bersedih. 
Ya allah ampuni hamba ya allah, ampuni diri hamba yg terlena dan terlupa ini.

Pada Siapa lagi, kalau bukan pada-MU



Robbi...
masihkah pantas aku memanggilmu Allah??
masih pantaskah untuk seorang aku??

Robbi...
masih bolehkah aku bercerita kepadaMU..
masih bolehkah aku menangis kepadaMU..
masih bolekah??

karena aku tak tau kepada siapa lagi...
kepada siapa lagi Robbi...

Tapi Robbi..
aku malu kepadaMu..
aku malu menghadapMU..
aku malu meminta kepadaMu..
aku sungguh malu...

Tapi
kepada siapa lagi aku harus meminta...
Kepada siapa lagi aku harus bersujud...
kepada siapa lagi aku harus bersimpuh ...
Kepada siapa lagi aku harus memohon ...

Illahi...
maafkan khilafku...
maafkan khilafnya...
Hasil gambar untuk danbo pergi

“Ingin pergi”
Kata itu seolah menggegas perjalanan panjang yang semestinya masih berlanjut. Setelah bahasaku yang terkadang sulit dimengerti juga ketidakmengertianku yang berasal dari kebodohanku…
Seolah hendak memangkas waktu, ujarku saat itu, "Aku ingin memulihkan diri..." Ingin me-restart hidup kemudian memulai segalanya dengan lebih baik. Bisakah? Karena tiap detik terus meringkis kesalahan dan kelalaian yang kutemui. Bisa saja ini kealpaan yang menghambat laku keshalehan dan kema'rufan yang masih sedikit kugenggam untuk langkah yang kadang tak kusanggupi. Walau akhirnya tetap menjalani kehidupan ini untuk mendapatkan perhatianNya.

Tentang kehidupan kadang membuatku mengalah

pada fatamorgana dunia yang tak layak diambil.


"Ah, Rabbi... kalaupun aku harus pergi entah kemana, dengan fitnah dunia yang terus merengut kehinaan diri, maka aku tak akan jauh. Karena aku akan tetap memilih pergi, ke sisi seorang, yang tak menyesaki sekitarnya, justru untuk menyempurnakan separuh agama ini."

#Tsa_Basma

Selasa, 07 April 2015

Sedikit Tentang Teman masa Abu-abu-ku

Hasil gambar untuk sahabat

Dita Ristanti
Sahabat  yang baik. Banyak mengerti tentangku. Dulu, aku selau duduk sebangku dengannya. Orangnya sederhana, meski dia berada. Suka menyimpan sesuatu dalam hati, entah itu rasa marah, sedih bahkan rasa sukanya pada seseorang. Hehe.. J Dia pernah suka sama salah seorang teman sekelas kami lho…

Sri Sufianti (Mey)
Kalo difikir dimana coba nyambung-nyambungnya antara Sri sufianti dan nama panggilnya “Mey” ? hehe…. Yah nyambung lah, wong dirinya lahir bulan Mei… J J dia orang kedua yang aku kenal saat jadi Murid baru di MAN. Yah perkenalannya sih karena tanteku menyuruhnya dan salah seorang temanku agar berangkat bersama ke sekolah, (maklum, aku masih baru).. dia orangnya putih dan berhidung mancung. Punya banyak tahi lalat di wajah. Dulu, seingatku dia punya impian menikah dengan seorang polisi… OowW….!!!!

Herlina
Salah satu cewek penggemar Westlife…  bahkan lagunya banyak yang ia hafal (hm… L) waktu kelas X kami dulu sekelas tp  akhirnya terpisah saat di kelas XI. Dulu saat kerumahnya dia pernah memberiku kue jagung, rasanya enaaaaaaaak.. (hehe,, pengen nambah J) kami sama-sama punya wajah bulat. Tinggi kamipun sekitar sebelas dua belas, hohoho…

Fifi Astriani
Hehe… sahabatku yang satu ini penampilannya rapi amat, (busheet, dia strikanya pake apa yee ??) dia juga dulu agak pemalu lho….!!! Orangnya manis, trus ada lesung pipinya lagi.. oh, iye,, dia sahabatku yang paling tinggi diantara ke-6 teman jalanku,, tapi jangan salah ia murid termudah di kelas kami lho… dulu saat masih sama-sama ia suka bangat sama SM*SH cepat juga hafal lagu…  sering curhat sama si “Mey”.. ooww  amper lupa, dia sempat dekat sama si Muli teman sekelas kami..  hehe J

Rahmi kasim
Kalo ingat dia, mau ketawa dulu sebelum nulis ini,,, abisnya lucu bangaaaat… hehehe,, (maaf Lami Chay) . kalian tahu, cewe yang satu ini kalau ketawa wajahnya jadi merah… jadi jangan coba-coba buat ia ketewa yah, krna sdikit aja ketawa wajahnya lansung merah coy… hm… dulu waktu kelas satu dirinya sering duduk di bawah tangga sama si Mariati n Fifi…

Ramniati
Kalo sahabatku yang satu ini, kami sama2 pelajar dari daerah yang sama, meski beda kampung sih…J.. Nia tuh kalo udah bicara hm…. Cerewetnya minta ampyun deh.,,,, ndak habis2.. mungkin bagusan kalau dijadiin cerita pengantar tidur. Hihih… Peace… ^_^  dia tinggal dip anti asuhan.. suka bangat dengar cerita lucunya tentang kejadiannya dip anti… ( jadi pengen ngerasain suasananya )

Mihwal
Ketua kelas yang suka melucu.. kesan pertamanya sih karena dia temanku laki-laki pertama yang berani datang ke rumah tanteku.. tujuannya sih pinjam buku Qur’an Hadits, tp eee, ternyata oh ternyata, dia juga orang pertama di sekolahku yang suka sama aku (fakta… sy tdk GR). Sukanya main gitar, baik dan humoris, suka buat tingkah lucu tapi garing. Dulu aku sempat kagum karena ia mulai mendekati agama Allah, tp ia berubah saat pacaran sama adek kelas kami, si cantik nan ayu..

Muh. Dalle
Sosok teman pertama yang kulihat berwibawa di sekolah. suka nundulin pandangan sama cewe2. Selalu meraih rengking tiga besar dikelas. Dia ketua kelas kami saat di kelas XI. Pintar ngaji, Cuek sama perempuan. Dulu saat sekelompok dengannya ia malah ndak bantuin, padahal kan pengen juga masukan darinya. Ah… sudahlah,, bodoh amat… JJJ  Konon sih banyak yang diam-diam suka padanya, termasuk salah seorang sahabatku lho…

Muh.Rifaldy
Kesan awalnya karna waktu MOS dia bernyanyi lagu cicak-cicak di dinding fersi dangdut.. pokoknya kocak abis deh…. (hihih). Orangnya tinggi kurus dan hobi main pencak silat/kerete. Suka buat tingkah lucu yang kekanak-kanakan. Bayangkan aja,, dulu ia pernah cerita tentang ayamnya. Atau kadang juga burung peliharaannya. Orangnya peliiiiit.. masa dia ndak pernah ngasih aku tumpangan saat pulang skolah (wktu skolahnya msh di cokro) padahal kan rumah kami berdekatan……!!! LL L

Hardiyanto
Dia dulu pacaran sama sahabatku, tapi akhirnya putus juga,. Sok ganteng tapi emang lumayan, orangnya baik dan sok romantis. Orangnya tinggi dan kurus juga, suka keringatan jadi sering buka baju. Dulu aku pernah nunjukin dia pelajaran bahasa Arab. Ia juga pernah manggil aku “o-on” karna mau minta jawaban ke aku.. L ia jg  Aktif organisasi pramuka.

Faniria Safitri
Kalo temanku yang ini mah teman satu kostku, tetangga kamar malahan..… rambutnya panjang (kadang jadi takut lihatnya). Dia tuh kalo udah menelpon sama pacarnya waduuuuuuuh… bahasa jawanya itu lho…. Mandek bangatttt….  Apalagi kalau bilang “ka’eeeeeee” hehehe… becanda Funny chay…


Sabtu, 04 April 2015

Yang ku tahu pasti “KAU begitu mencintaiku "

Hasil gambar untuk danbo berdoa islam

Di balik segala duka. . .
tersimpan hikmah yang bisa kita petik sbg pelajaran,
di balik segala suka . . .
tersimpan hikmah yang mungkin bisa menjadi cobaan. 
Cobaan dan ujian . . .
akan mendekatkan diri kita pd ALLAH
akan mengajarkan diri kita bagaimana berdo’a, 
dan akan menghilangkan kesombongan, dan rasa bangga (yg berlebihan) pada diri kita. 
Dan ujian akan mengantarkan kita untuk merasakan cinta-NYA ALLAH, 

karena . . .yg ku tahu pasti “KAU begitu mencintaiku”
Allah memang luar biasa,
telah membuat hidup ini seindah pelangi, 
ada merah kuning hijau agar hidup berwarna, 
belum puas bahagia sudah dikasih airmata
belum selesai nangis udah dikasih bahagia,
seperti itulah caraMU. . .
dan ku tahu pasti karena “KAU begitu mencintaiku"





 Hasil gambar untuk bunga cinta

Didalam cinta ada tiga hal yang selalu tumbuh, Rindu. Senang. Lalu khawatir alias takut kehilangan. Ketiganya menyatu. Bermula dari kebaikan yang disampaikan, lalu merasuk ke dalam hati. Dan sebagaimana lazimnya cinta, kebaikan orang itu selalu saja melintas berlari di kepala. Berharap agar kebaikan-kebaikannya kita rasakan lagi. Seperti mata air yang segar, jernih airnya, mengalir, menderas, ini yang namanya Rindu, meski mungkin yang kita rindukan tidak merasakan hal yang sama, tapi cinta datang dan pergi sesuka hatinya bukan?

Pada ia yang kita cinta, inginnya tak ada kekhawatiran itu, tak ada kecemasan, selain kepastian, bahwa ia baik-baik saja. Namun apalah daya, tak semua hal dalam genggaman kita. Yang kita tahu, kita punya Allah. Tempat menggantungkan segala urusan, tempat mencurahkan segala kekhawatiran, pun untuk dia yang kita cintai, meski dia tidak tahu betapa kita mengkhawatirkannya ….


MENDUNG TAK SELALU MENCEKAM

Hasil gambar untuk pelangi senja dan awan kelabu


Manusia...
Makhluk sempurna walau dlm hdup ia dapat binasa
Binasa karena harta
Binasa karena cinta

Bukan Manusia bila ia tak pernah mencinta,dan ingin dicinta
Sebab Sang Pencipta tlah Menitipkan rasa itU dgn sempurna...
Dalam hati manusia

Lagi2 bicara cinta,
Bila Cinta bicara,
Hati kan diam memendam asa
JantUng berbagi dEbar dalam segenap gel0ra
0tak akan perintahkan selalu memikirkannya...
Cinta...

Namun...
Tak semua cinta berakhr sempurna
Bak d0ngeng2 zaman dahulu kala,
Ingatlah!
Cinta Manusia tak Abadi
Hanya Cinta pada Sang Ilahi yg Hakiki...
BiarPun Cinta itU PADA HARI INI ENGGAN BERSEMI...
Dan Mendung pada hatimu bergayut seakan bergemuruh dalam gelegar guruh...
Percayalah...
Hujan kan mengikis keseDiHanmu,
Menggerus habis ketidak tULusanmu,
Menggantinya dgn keikhlasan...
Percayalah.....PELANGI ITU ADA SETELAH HUJAN,,

dan Hanya Mendung yg dapat menurunkan Hujan...

#Azizha Ummu Thufail