“NEGARA SAUDI ARABIYAH”
OLEH
SITTI MARWAH DM
NIM
: F411 12 255
JURUSAN SASTRA ASIA-BARAT
FAKULTAS ILMU BUDAYA / SASTRA
UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’Alamin.
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. yang memberikan begitu
banyak nikmat, baik nikmat iman, nikmat
islam, nikmat umur panjang, dan nikmat sehat sehingga penulis bisa menyelesaikan
makalah tentang “Negara Saudi Arabiyah” dalam mata kuliah Gerakan Politik
Negara Arab.
Shalawat serta salam
tetap tercurah kepada panutan kita, nabi Muhammad SAW. Kepada keluarganya,
sahabatnya, tabi’in, tabi’ut tabi’in dan semoga sampai kepada ummatnya yang setia
pada diinul islam ini sampai akhir zaman. Aamiiin.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang secara langsung dan tidak langsung yang telah membantu menyelesaikan
makalah ini. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda atas
segala bantuan yang telah diberikan.
Penulis menyadari
tentunya dalam penyusunan makalah ini terdapat kekurangan. sehingga kritik dan
saran sangat diharapkan untuk perbaikan makalah kedepannya. Akhirul kalam,
Mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan manfaat.
Makassar, Juni 2014
PENULIS
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Negara arab Saudi
merupakan salah satu Negara di Dunia Islam yang cukup strategis. Terutama
karena di Negara tersebut terdapat Baitullah di mekkah yang menjadi pusat
ibadah haji kaum muslimin seluruh dunia. Apalagi perjalanan islam tidak bisa
lepas dari wilayah arab Saudi. Sebab disanalah rasulullah lahir dan islam
bermula dan berkembang hingga menjadi peradaban besar dunia.
Arab Saudi juga sering menjadi rujukan dalam dunia
pendidikan islam karena Negara tersebut terdapat beberapa universitas, seperti
King Abdul Aziz di Jeddah dan Ummul Qura di Mekkah yang menjadi tempat belajar
banyak pelajar dari seluruh dunia.
Negara arab Saudi terletak di Jazirah arab.
Serta berada di semenanjung Arabia. Yang
beriklim gurun dan wilayahnyapun sebagian besar terdiri atas gurun pasir.
Dengan Gurun pasir terbesar adalah Rub al-Khali atau yang sering kita dengan
dengan sebutan Gurun Sahara di bagian Barat, serta Di bagian utara terdapat gurun an-Nafud dan
gurun syiria.
Berdasarkan uraian di atas, untuk lebih jelas lagi. Pada
kesempatan ini penulis akan membehas makalah dengan judul “Negara Arab Saudi”.
1.2.
Rumusan Masalah
1.
Profil Negara Saudi Arabiah
2.
Sejarah Negara Arab
3.
Kondisi Ekonomi Negara Arab
4.
Pemerintahan dan politik
5.
Kelompok Oposisi Negara Saudi arabiyah
6.
Fakta aneh tentang Negara Arab saudi
1.3.
Tujuan
1.
Adapun Tujuan yang diharapkan setelah membahas makalah
ini :
2.
Mengetahui profil Negara arab
3.
Mengetahui Sejarah terbentuknya Negara Saudi Arabiyah.
4.
Mengetahui kondisi ekonomi Negara arab saudi
5.
Mengetahui system pemerintahan dan politik Negara arab
6.
Mengetahui kelompok-kelompok Oposisis Negara Arab Saudi.
7.
Mengetahui fakta aneh tentang Negara arab saudi
1.4.
Manfaat
Ada istilah yang sering
kita dengar yaitu tak kenal maka tak sayang. Istilah ini mengandung makna
bahwa, untuk bisa menyayangi sesuatu kita harus mengenalinya terlebih dahulu.
Begitu pun dengan Negara Arab Saudi ini agar tumbuh rasa cinta akan ilmu ini
kita harus lebih dahulu mengetahui sejarah Negara arab , letak geografis, kondisi umum Negara arab, baik kondisi Ekonomi, social-budaya, politik maupun
pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
PROFIL NEGARA ARAB SAUDI
Nama Resmi Kingdom of
Saudi Arabia (Al-Mamlakah al-Arabiyah as-Suudiyah) dengan Ibu Kota Riyadh.
Berdirinya pada 23 September 1932. Lagu Kebangsaan Al-Salam al-Malakiy. Bahasa
Resmi yang digunakan adalah Bahasa Arab. Agama Resmi penduduk Arab Saudi yaitu
Islam.
LETAK, BATAS, DAN LUAS ARAB SAUDI
Letak Astronomis
Secara astronomis
Negara Arab Saudi Terletak diantar 15o LU – 32o LU dan
antara 34o BT – 57o BT
Letak Geografis
Negara Arab Saudi berada di kawasan
Asia Barat, tepatnya di Semenanjung Arab.
Batas-batas Negara
a.Sebelah
timur : berbatasan
dengan Teluk Persia dan Uni Emirat Arab.
b.Sebelah Barat : berbatasan
dengan Laut Merahdan Teluk Aqaba.
c.Sebelah
utara : berbatasan
dengan Yordania,Irak, dan Kuwait.
d.Sebelah
selatan : berbatasan dengan Oman
dan Yaman.
Luas :
Luas negara Kenya
adalah 2.240.000 km2.
2.2
SEJARAH NEGARA
ARAB SAUDI
Pada masa dahulu daerah
Arab Saudi dikenal menjadi dua bagian yakni daerah Hijaz yakni daerah pesisir barat
Semenanjung Arab yang didalamnya terdapat kota-kota diantaranya adalah Mekkah,
Madinah dan Jeddah serta daerah gurun Najd yakni daerah daerah gurun sampai
pesisir timur semenanjung arabia yang umumnya dihuni oleh suku suku lokal Arab
(Badui) dan Kabilah kabilah Arab lainnya.
Pada masa awal tumbuh dan berkembangnya Islam. Wilayah ini memiliki pusat
pemerintahan di Madinah dari sejak Nabi Muhammad sampai masaKhalifah Utsman bin
Affan. Sejak masa khalifah Ali bin Abi Thalib pusat pemerintahan dipindahkan
keKufah di Irak sekarang, kemudian berturut turut menjadi bagian wilayah Daulah
Ummayyah, Abbasiyyah dan Utsmaniyah Turki. Pemerintah Saudi bermula dari
bagian tengah semenanjung (jazirah) Arab yakni pada tahun 1750 ketika Muhammad
bin Sa’ud bersama dengan bekerja sama untuk memurnikan agama Islam yang
kemudian dilanjutkan olehAbdul Aziz Al Saud atau Abdul Aziz Ibnu Su’ud dengan
menyatukan seluruh wilayah Hijaz yang dulu dikuasai oleh Syarif Husain dengan
Najd.
Pada tahun 1902 Abdul
Aziz menguasai Riyadh dari penguasa Al-Rasyid, kemudian Al-Ahsa kemudian
wilayah nejed antara tahun 1913-1926. Pada tanggal 8 Januari 1926, Abdul Aziz
menjadi penguasa wilayah Najd. Dengan menandatangani perjanjian di Jeddah pada
tanggal 20 Mei 1927 Arab Saudi menyatakan kemerdekaannya. Pada tahun 1936
wilayah itu diresmikan sebagai Kerajaan Arab Saudi.
Dalam sumber lain (
http://kaomsarungan.blogspot.com/2013/07/latar-belakang-berdirinya-kerajaan-arab.html
) dikatakan bahwa Kerajaan Arab Saudi adalah Kerajaan yang didirikan oleh orang
Yahudi, dengan memakai kedok Islam, yang bertujuan untuk memecah belah Islam
dengan ajaran-ajarannya yang mengkafirkan sesama Islam, membid’ahkan sesama
Islam. Bahkan, memang dalam sejarahnya melakukan pembunuhan-pembunuhan terhadap
umat Islam sendiri.
Bukti itu telah dilacak
oleh seorang bernama Muhammad Sakher dalam penelitiannya, dan ringkasan
penelitiannya dalam bahasa Arab berjudul Alu Su`ud min Aina wa ila Aina?
Di bawah ini adalah tulisan Muhammad Sakher yang diterjemahkan oleh pengelola
situs Wild West Wahabi, sedangkan sumber-sumber dari bahasa Inggris dan Arab,
majlis para masyayikh sendiri yang melacaknya. Silahkan dinikmati suguhan
sangat menarik ini.
Pada tahun 851 H,
sebuah rombongan kafilah dari Kabilah Al-Masalih, salah satu kabilah dari Bani
Anza, mengadakan perjalanan ke Irak dalam rangka membeli kebutuhan pangan
seperti gandum, jagung dll. untuk dibawa kembali ke Najd. Kafilah itu dipimpin
oleh Sahmi bin Hathlul.
Ketika rombongan
kafilah sampai di Basra mereka bertemu dengan saudagar Yahudi yang kaya bernama
Murdahai bin Ibrahim bin Musa yang menjual bahan2 kebutuhan pangan yang mereka
perlukan. Disela-sela tawar menawar, saudagar Yahudi itu menanyakan mereka
darimana dan dijawab bahwa mereka adalah Kabilah Al-Masalih dari Bani Anza.
Mendengar hal ini, saudagar Yahudi ini kemudian memeluk satu persatu semua
anggota rombongan itu sambil mengatakan bahwa dia juga berasal dari Kabilah
Al-Masalih yang terpaksa pindah ke Basra karena perselisihan antara ayahnya
dengan anggota Bani Anza lainnya.Mengiringi cerita bohong tersebut, dia
memerintahkan pelayannya untuk memenuhi seluruh onta2 mereka dengan tepung
gandum, kurma, tamman dan bahan2 kebutuhan pangan mereka lainnya. Kebaikan ini
sangat berkesan dan sekaligus membuat mereka (kafilah dari Kabilah Al-Masalih)
bangga karena bertemu “saudara” sendiri yang menjadi saudagar kaya di Irak.
Mereka tidak saja sangat menyukainya tetapi juga sangat mempercayainya.
Ketika rombongan akan
kembali ke Najd, saudagar Yahudi yang berpura-pura sebagai bagian dari Kabilah
Al-Masalih itu meminta agar dia diperkenankan ikut rombongan itu pulang ke
Najd. Dengan senang hati permintaan itu dipenuhi.
Sesampainya di Najd,
saudagar Yahudi itu dengan dukungan penuh “saudara-saudaranya” mulai
mempropagandakan dirinya. Namun pandangan-pandangannya ditentang masyarakat
Al-Qasim dibawah pimpinan Syekh Saleh Salman Abdullah Al Tamimi, seorang ulama
Muslim terkemuka. Dakwahnya meliputi kawasan Najd, Yaman dan Hijaz. Akibat
penentangan ini dia pindah dari Al-Qasim ke Al- Ihsa dan mengganti namanya
dengan Marhan bin Ibrahim Musa.
Dia kemudian tinggal
ditempat yang bernama Dir’iya dekat Al-Qatif. Di sini dia mulai menyebarkan
cerita bohong tentang Perisai Nabi Muhammad saw bahwa perisai tersebut diambil
oleh Kafir Quraisy pada waktu Perang Uhud dan kemudian dijual kepada sebuah
kabilah Yahudi bernama Bani Qunaiqa’ yang menyimpannya sebagai pusaka. Dia
secara bertahap menaikkan posisinya dimata kaum Badui dengan cerita2 bohong seperti
itu dan sekaligus secara halus tersamar mempengaruhi orang2 Badui agar
beranggapan bahwa orang Yahudi telah ikut berjasa menjaga peninggalan Islam
yang sangat bersejarah.
Dengan semakin kuat posisi dan pengaruhnya dimata kaum Badui Arab, dia kemudian
memutuskan untuk menjadikan Dir’iya sebagai ibukota kerajaan Yahudi di tanah
Arab dan memproklamirkan dirinya sebagai raja mereka. Sementara itu Bani Ajaman
bersama dengan Bani Khalid menyadari bahaya dari Marhan setelah mereka
mengetahui siapa dia sebenarnya dan rencana jahatnya. Mereka kemudian menyerang
Dir’iya dan berhasil mendudukinya tetapi tidak berhasil menangkap Marhan karena
keburu melarikan diri.
Dalam pelariannya,
Marhan bin Ibrahim Musa yang nama aslinya Murdahai bin Ibrahim Musa yang adalah
orang Yahudi ini, sampai disebuah tanah pertanian yang waktu itu disebut
Al-Malibid Ghusaiba dekat Al-Arid, yang dikemudian hari dan sampai sekarang
disebut Al-Riyadh.
Dia meminta kepada
pemilik tanah pertanian itu agar diperbolehkan tinggal disitu. Dengan baik hati
dan penuh keramah-tamahan pemilik tanah pertanian tersebut
memperkenankannya.
Tetapi, kurang lebih satu bulan setelah ia tinggal disitu, pemilik tanah
pertanian yang baik hati itu beserta seluruh keluarganya ia bunuh, dan
berpura-pura bahwa pemilik tanah pertanian beserta seluruh keluarganya dibunuh
oleh perampok. Kekejian dan kebohongannya tidak sampai disitu saja, ia juga
menyebarkan berita bahwa ia sudah membeli seluruh tanah pertanian itu dari
pemiliknya sebelum peristiwa tragis itu terjadi. Karenanya sekarang dia berhak
atas tanah pertanian itu dan mengubah namanya menjadi Al-Dir’iya, sama dengan
nama tempat sebelumnya yang lepas dari tangannya.
Di situ ia kemudian
membangun sebuah Tempat Persinggahan yang diberi nama Madaffa, dan bersama-sama
dengan para pengikutnya kembali menyebarkan propaganda yang menyesatkan bahwa
dia adalah seorang Syeikh Arab tulen dan agung. Dia kemudian membunuh Syeikh
Saleh Salman Abdullah Al-Tamimi, musuh bebuyutannya, di sebuah masjid di kota
yang disebut Al-Zalafi.
Setelah puas dapat
melenyapkan Syeikh Saleh, dia kemudian menjadikan tempat yang namanya sudah
diubahnya menjadi Al-Dir’iya tersebut sebagai pusat kegiatannya. Dia mengawini
banyak wanita dan memperoleh banyak anak yang semuanya dia beri nama-nama Arab.
Salah satu anak lelakinya dia beri nama Al-Maqaran (berakar dari nama Yahudi:
Mack-Ren) yang kemudian mempunyai anak lelaki yang diberi nama Muhammad. Anak
lelakinya yang lain dia beri nama Saud, dan nama inilah yang kemudian dan
sampai sekarang menjadi nama Dinasti Saudi.
Dengan berjalannya
waktu, keturunan Marhan si Yahudi ini telah berkembang biak semakin banyak dan
semakin kuat di bawah nama Keluarga Saudi. Mengikuti jejak pendahulunya mereka
meneruskan gerakan bawah tanah dan konspirasinya menentang Negeri/Bangsa Arab.
Secara illegal mereka memperluas wilayahnya dan membunuh setiap orang yang
menentang mereka. Mereka menghalalkan segala cara untuk meraih ambisi mereka.
Mereka tidak saja menggunakan uang mereka tetapi juga para wanita mereka untuk membeli
pengaruh, khususnya terhadap mereka yang mau menulis biografi asli dari
Keluarga Yahudi ini.
Mereka menyewa penulis
bayaran untuk merekayasa biografi mereka, yang sekaligus menyembunyikan
keturunan siapa mereka sebenarnya, dengan mengaitkan mereka dengan
kabilah-kabilah Arab terkenal seperti Rabi’a, Anza dan Al-Masalikh.
Sebagai contoh rekayasa
penulis bayaran ditahun 1362 H atau 1943-an misalnya seperti Muhammad Amin
Al-Tamimi, Direktur Perpustakaan Kerajaaan Saudi, membuatkan silsilah yang
menyambung kepada Nabi Besar Kita Muhammad Rasulullah saw. Untuk itu ia
mendapat hadiah 35.000 Pound Mesir dari Duta Besar Saudi untuk Mesir yang waktu
itu dijabat oleh Ibrahim Al-Fadil.
Dalam Buku Sejarah
Keluarga Saudi halaman 98 – 101 penulis sejarah bayaran mereka menyatakan bahwa
Dinasti Saudi menganggap seluruh penduduk Najd adalah kafir dan karenanya wajib
dibunuh, hartanya dirampas, dan para wanitanya dijadikan budak.
Tidak ada seorang muslim/muslimah pun yang keyakinannya murni, kecuali mereka
mengikuti paham Muhammad bin Abdul Wahab. Doktrinnya memberi kekuasaan kepada
Keluarga Saudi untuk menghancurkan kota-kota, desa-desa, perkampungan beserta
seluruh isinya, membunuh para lelaki dan anak-anak, memperkosa para wanitanya,
merobek perut para wanita yang sedang hamil dan kemudian memotong tangan
anak-anak mereka lalu membakar mereka. Doktrin brutalnya juga memberi kekuasaan
kepada Keluarga Saudi untuk merampas dan menguasai seluruh harta benda dan
kekayaan penduduk yang mereka anggap sesat (yaitu mereka yang tidak mengikuti
paham Wahabi).
Keturunan Saud
(sekarang dikenal dengan Keluarga Saudi) mengkampanyekan pembunuhan terhadap
para pemimpin kabilah-kabilah Arab dengan menuduhnya sebagai kaum kafir dan
musyrik.
Keluarga Saudi yang
sejatinya adalah Keluarga Yahudi ini benar-benar telah melakukan segala macam
perbuatan keji atas nama ajaran sesat mereka yaitu Wahabisme, dan benar-benar
telah menimbulkan teror dihati para penduduk kota-kota dan desa-desa sejak
tahun 1163 H. Mereka menamakan seluruh jazirah Arab yakni Negeri Rasulullah saw
dengan nama keluarga mereka yaitu Saudi Arabia seakan seluruh kawasan di
jazirah Arab adalah milik pribadi keluarga mereka, dan seluruh penduduk lainnya
dianggap sebagai para pelayan dan budak mereka yang harus bekerja keras untuk
kesenangan majikan mereka yakni Keluarga Saudi.
Mereka benar-benar
menguasai seluruh kekayaan alam sebagai milik pribadi mereka dan bila ada orang
yang memprotes kelakuan Dinasti Yahudi ini maka orang tersebut akan dipancung
didepan umum. Pernah salah seorang putri mereka pergi ke Florida, Amerika
Serikat, dengan segala kebesarannya menyewa 90 (sembilan puluh) Suite Rooms di
Grand Hotel dengan harga sewa US$ 1 juta per malam. Tidak ada yang berani
memprotes kemewahan dan pemborosan ini karena takut akan dipancung didepan
umum.
2.3
KONDISI EKONOMI
Sebelum ditemukan di
dekat Damman pada tahun 1938, Arab Saudi merupakan sebuah miskin yang
penghasilan utamanya adalah pajak yang ditarik dari orang-orang yang menunaikan
ibadah haji ke Mekah. Dewasa ini Arab Saudi memiliki tingkat ketergantungan
yang sangat tinggi terhadap kegiatan produksi dan ekspor migas. Sebagai
akibatnya, negara ini menghadapi tantangan yang cukup berat dalam hal
penganekaragaman kegiatan ekonomi. Nilai produksi minyak Arab Saudi tercatat
tertinggi di dunia yaitu mendekati 11 juta barrel per hari (2005). Nilai
produksi ini, dengan jumlah cadangan minyak yang terbukti saja (261,9 milyar
barrel) dapat bertahan stabil hingga 50 tahun ke depan.
Pendapatan per kapita
rata-rata penduduk Negara Arab Saudi sebesar US$ 8.610. Pendapatan ini
disamping berasal dari penyelenggaraan haji dan umroh, juga didukung oleh
sektor-sektor sebagai berikut.
Pertambangan
Hasil utama
pertambangan minyak bumi dan gas alam. Negara Arab Saudi merupakan negara
terbesar pengekspor minyak bumi di dunia.
Negara ini terkenal
dengan negara "Petro Dolar" karena hampir sebagian besar sumber
devisa negaranya berasal dari penjualan minyak. Ladang-ladang minyak utamanya
terdapat di daerah Dammam, Dahran, Ghawar, Abqaq, Hassa, dan Riyadh. Pelabuhan
minyak utamanya terdapat di kota Restanura tepatnya di Teluk Persia. Pelabuhan
lainnya terdapat di Ad Damman dan Jeddah.
Pertanian
Daerah pertanian
terdapat di asir, yaitu daerah pegunungan di selatan yang menhadap ke laut
merah. Hasil utamanya adalah kurma dan hasil lainnya gandum, padi, jagung,
kopi, dan sayur. Semua hasil pertaniannya belum mencukupi kebutuhan dalam
negeri, sehingga harus mengimpor dari negara lainnya.
Peternakan
Kegiatan Peternakan di
Arab Saudi banyak dilakukan oleh suku Badui di daerah Stepa. Hewan yang
dipelihara meliputi Unta, kambing, biri-biri, keledai, kuda, dan sebagian kecil
ayam.
Perindustrian
Jenis penindustrian
utamanyayaitu industri minyak, industri desalinasi (pengolahan air laut menjadi
air tawar), industri petro kimia, peleburan alumunium, semen metanol, pupuk,
baja, LNG dan pengolahan biji besi. Pusat perindustriannya di kota yanbo (tepi
laut) dan kota jubail (di daerah pantai timur).
Perdagangan
2.4
PEMERINTAHAN DAN POLITIK
Arab Saudi menggunakan
sistem Kerajaan atau Monarki. Hukum yang digunakan adalah hukum
Syariat Islam dengan
berdasar pada pengamalan ajaran Islam berdasarkan pemahaman salafussoleh dan
secara umum bermahdzhab hambali. pemahaman ini sebagai pemahaman sahabat Nabi
terhadap Al Qur'an dan Hadits, sehingga sering menyebutnya sebagai pemahaman
Ahlus Sunnah Wal Jamaah. Memiliki hubungan internasional dengan negara negara
lain baik negara negara Arab, negara-negara anggota
Organisasi Konfrensi Islam,
maupun negara negara lain.
Sistem Pemerintahan
arab Saudi merupakan Kerajaan dan Kepala Negara Raja. Perdana Mentri yaitu
Kepala Pemerintahan. Badan Legislatif Majelis Syura bertugas atas masalah
pemerintahan. Sistem Hukum Berdasarkan perundang-undangan Islam (Syari’ah).
Sejak 1993 wilayah
administratif Arab Saudi terbagi atas 13 provinsi, yaitu AI-Abha, Al-Hudud asy
Syamaliyah, Al-Jouf, Asir, Asy Syarqiyah (Provinsi Timur), Hail, Jizan,
Madinah, Makkah, Najran, Qasim, Tabuk, dan Riyadh
Kota - kota Penting
Riyadh : Kota terbesar di Negara Arab
Saudi. Di kota ini terdapat istana raja
dan pelabuhan internasional.
Mekah : Kota paling penting bagi
seluruh umat islam di dunia. Disamping sebagai kota kelahiran Nabi
Muhammad Saw. Kota ini juga dikenal sebagai pusat agama islam
dan pusat kegiatan para jemaah haji dalam menunaikan ibadahnya.
Madinah : Kota suci kedua setelah Mekah.
Di samping terkenal karena merupakan tempat makam Nabi Muhammad
SAW, juga di kenal sebagai tempat berdirinya masjid
pertama di dunia.
Jedah : Kota metropolitan
dan pelabuhan utama Negara Arab Saudi.
Rastanura : Pelabuhan minyak utama Di negara
Arab Saudi.
Yanbo
dan Jubail :
Kota industri di Negara Arab Saudi.
2.5
SISTEM PEMERINTAHAN ARAB SAUDI
Sistem pemerintahan
Arab Saudi disusun berdasarkan undang-undang kenegaraan, yang termaktub dalam
peraturan-peraturan kerajaan, yang berdasar pada ajaran Islam dengan mengikuti
ketentuan-ketentuan dalam hukum Syariat Islam. Bentuk negara ini sendiri adalah
monarki absolut dimana raja merupakan kepala negara, kepala pemerintahan, dan
panglima angkatan bersenjata Arab Saudi.
Berdasarkan sistem
pemerintahan yang ada, konstitusi yang berlaku di negara ini merujuk pada kitab
suci Alquran dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Maka dari itu, segala pelaksana
hukum di wilayah ini dilaksanakan sepenuhnya dengan mengikuti pedoman hukum
Islam (Syariah). Pengaturan sistem pemerintahan, hak dan kewajiban pemerintah
dan warga negara di tetapkan melalui Basic Law of Goverment yang disahkan pada
1992.
Arab Saudi tidak
mengenal sistem kepartaian dalam pemerintahannya. Tidak ada pemilihan umum.
Kalaupun ada, hanya untuk memilih setengah anggota dewan kota praja
(Municipality Council), karena raja juga berhak sepenuhnya menentukan pemimpin
lembaga legislatif maupun lembaga yudikatif yang semuanya bernaung di bawah
perintah kerajaan.
Kepala Negara atau
Kepala Pemerintahan
Saat ini, Arab Saudi
dipimpin oleh Raja Abdullah bin Abdul Aziz Al-Saud, yang diangkat sebagai raja
pada 2005 menggantikan raja Fadh yang meninggal dunia. Selain sebagai pemimpin
negara, Raja Abdullah bin Abdul Aziz Al-Saud juga merangkap jabatan sebagai
perdana menteri yang mengepalai pemerintahan.
Sistem pemerintahan
Arab Saudi itu sendiri mengenal adanya wakil perdana menteri yang bertugas
membantu perdana menteri dalam setiap tugas pemerintahan. Wakil perdana menteri
dalam jajaran sistem pemerintahan Arab Saudi juga bertindak sebagai pejabat
menteri pertahanan dan dirgantara, serta inspektur jendral.
Untuk urusan
pemerintahan dalam negeri Arab Saudi, terdapat wakil perdana menteri II yang
juga merangkap jabatan sebagai menteri dalam negeri. Selain itu, wakil perdana
menteri II juga bertindak sebagi komite tinggi haji yang menjamin pelaksanaan
ibadah haji berjalan dengan baik setiap tahunnya.
2.6
Kelompok Oposisi Negara Arab
Partai Islam
Al-Ummah
Partai Islam Al-Ummah
adalah partai pertama di Arab Saudi, sebuah negara monarki yang tidak mengakui
adanya partai. Partai Islam Al-Ummah didirikan oleh aktivis politik Arab Saudi,
syaikh Muhammad bin Ghanim Al-Qahtani pada awal 2011 saat berlangsung revolusi
rakyat di negara-negara Arab.
Partai Islam Al-Ummah
menyerukan kepada rezim Arab Saudi untuk menghentikan sistem monopoli oleh
keluarga Alu Saud, melakukan reformasi politik dengan melibatkan seluruh unsur
masyarakat di Arab Saudi, memberikan pengampunan umum, dan melepaskan seluruh
tahanan politik, ulama, juru dakwah dan oposisi politik.
Dalam pernyataan
sikapnya Partai Islam Al-Ummah mengecam keras “praktek-praktek represif yang
dilakukan oleh rezim Arab Saudi yang melanggar hak-hak asasi manusia, terhadap
individu maupun kolektif, yang masih dilakukan oleh Departemen Dalam Negeri
melalui pasukan-pasukan represifnya.”
Selama beberapa bulan
terakhir, Arab Saudi dilanda oleh demonstrasi-demonstrasi damai yang menuntut
pembebasan para ulama, juru dakwah, tahanan politik yang menyerukan reformasi.
Organisasi Hak Asasi Manusia di Arab Saudi melaporkan sedikitnya 4000 warga
masih mendekam di penjara Dinas Intelijen Arab Saudi selama bertahun-tahun
tanpa melalui proses persidangan. (muhib almajdi/
arrahmah.com)
2.7
Fakta aneh tentang kerajaan Saudi arabiah
Rejim Saudi, seperti
juga sebagian besar negara-negara Arab lainnya, adalah pemerintahan yang
menyatukan antara yang benar (haqq) dan salah (batil). Aspek Haqq Saudi hanya
bisa kita lihat dari simbol-simbol yang mereka pakai; bendera Saudi, klaim
negara Islam, dan penerapan Syariah. Namun, di balik itu sebenarnya Saudi juga
tak berbeda dengan negara sekuler lainnya.
Beberapa tahun sebelumnya, Saudi menggandeng
Inggris untuk sama-sama memberantas gerakan Ikhwan di negaranya itu. Seorang
anggota kerajaan pernah mengungkapkan hal ini. Sekarang, bukan rahasia lagi
kalau Saudi akrab dengan AS. AS sudah dijadikan sebagai pelindung Saudi.
Komite Tetap Saudi
(al-Lajnah ad-Da'imah) mengeluarkan fatwa: “Siapapun yang tidak membedakan
antara Yahudi dan Kristen dan orang kafir lainnya dengan bangsa Muslim kecuali
karena kebangsaannya, dan menganggap semua penguasa sama, maka dia adalah
kafir.” Sebuah fatwa yang sesungguhnya membuat banyak orang berkerut dahi,
namun efektif dalam meredam masyarakat Saudi. Karena, bukankah pemerintah Saudi
sendiri persis seperti itu?
Perempuan Saudi tidak
boleh menikah dengan laki-laki yang bukan dari Saudi. Dan seorang laki-laki
Saudi tidak boleh menikah di luar Saudi kecuali sudah memenuhi persyaratan
umur. Sebuah peraturan yang dibuat-buat karena Islam sendiri tidak cupat
seperti ini.
Saudi membangun
hubungan diplomatik dan non-diplomatik dengan negara-negara yang jelas telah
membantai umat Islam dalam jumlah yang luar biasa banyak. Dalam hal ini yang
mempunyai hubungan harmonis dengan Saudi adalah India, Russia, Filipina,
Amerika (tentu saja!), Cina, dan Israel.
Amerika mempunyai basis
militer di Saudi, dan pemerintah Saudi melarang rakyatnya yang mendoakan
keburukan untuk Amerika di masjid-masjid di negara itu.
Rejim Saudi juga
membantu dan mendirikan saluran-saluran TV yang banyak sekali saat ini. Selain
TV, mereka juga membantu pendanaan media-media internasional.
Keluarga kerajaan Saudi
tidak boleh dihina oleh siapapun. Jika ada yang melakukannya, maka akan
dikenakan hukuman yang berat, bahkan dihukum mati. Tapi pemerintah Saudi tidak
peduli kepada para pelaku yang menghina Allah dan agamaNya. Misalnya saja,
seorang Saudi zindiq, Turki al-Hamd menulis sebuah buku berjudul “al-Karadeeb”
dan di dalamnya terdapat kalimat “Jadi, Allah dan setan adalah dua wajah dengan
satu penemuan”, tidak dikenakan hukuman apapun, dan bukunya yang penuh dengan
cerita kekafiran beredar bebas di negara itu.
Ribuan orang terbantai
di negara-negara Muslim di wilayah Arab, tapi apa yang dilakukan oleh
pemerintah dan rejim Saudi? Tidak ada. Rejim Saudi hanya menyuruh para
Syeikh-nya untuk berdoa untuk umat Islam, dan masyarakatnya dianjurkan untuk
mengumpulkan dana bantuan yang disebarkan ke seluruh dunia, utamanya untuk
pembangunan masjid. Maka jangan heran, jika di sebuah pelosok terpencil di
Indonesia misalnya, bisa ada sebuah masjid besar yang megah dengan tulisan di
peresmiannya: "Sumbangan dari (kerajaan) Saudi..." sumber :
http://grafisthy.blogspot.com/2009/09/9-fakta-aneh-dibalik-kerajaan-arab.html
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Saudi Arabia mengalir
dengan riak tenang yang mempunyai gelombang besar di dalamnya, dan ditutup
dengan arus kecil, seolah-olah semuanya baik-baik saja. Dibandingkan dengan
negara-negara Arab lainnya, dari segi apapun, Saudi aman terkendali.
Pemasukannya per tahun terus meningkat, atau paling tidak cenderung stabil, dan
untuk beberapa puluh tahun ke depan, mereka tak akan terpengaruh dalam
perangkap krisis ekonomi global. Jamaah haji yang sudah dipastikan membanjir
bagai air bah setiap tahun merupakan salah satu jaminan besar, selain juga
kekayaan minyak bumi yang berlimpah. Hingga tak heran, anak muda Saudi mayoritas
berpikiran tak perlu harus bekerja keras atau belajar dengan susah payah. Toh
semua itu tak menyembunyikan gejolak yang semakin panas di negara itu. Di satu
sisi, para pemuda Saudi telah sedikit berani membuat riak-riak kecil. Mereka
telah sadar bahwa selama ini, sejak bertahun-tahun lamanya, raja
mereka—siapapun yang sedang berkuasa—telah mengebiri gerakan dan perkembangan
Islam yang justru mereka lihat di negara-negara lain.