
“Ibu adalah
sekolah yang pertama bagi anak-anaknya”. Dengan ilmu pengetahuannya, seorang
ibu rumah tangga akan tahu bagaimana mendidik anak sehingga kelak mampu
mengantar pada gerbang kesuksesan.
Menjadi ibu
Rumah tangga adalah pilihanku. Aku tahu Setiap
pilihan memiliki konsekuensi masing-masing. Baik pilihan menjadi Ibu Rumah
Tangga ataupun wanita karir. keduanya memiliki kelebihan maupun kekurangan. Aku selalu berprinsip Tidak
selamanya ibu rumah tangga lebih rendah kedudukannya dari wanita karir, begitu
pula sebaliknya bahwa tidak selamanya wanita karir lebih rendah kedudukannya
dari ibu rumah tangga. Semuanya tergantung dari pribadi kita yang akan menjalaninya.
Bagiku
menjadi ibu rumah tangga adalah pekerjaan mulia, karena pekerjaan rumah adalah
tugas sang istri yang tidak semua istri mampu menjalankan pekerjaan rumah
tangga dengan baik dan disenangi oleh suami serta anak
kita nanti.
Dalam
islam “surga sang istri terletak pada Suaminya”. Dan menjadi ibu rumah tangga
adalah peran sang istri yang tidak mudah. Sebuah peran suci dan sacral yang tak
sedikit orang menganggapnya sebagai peran domestic dan amat tradisional. Banyak
sekali perempuan yang tak mau mengakui dirinya sebagai ibu rumah tangga, baik
karena malu atau minder atau karena alasan lain, entahlah. Akupun tak tahu
pasti alasan mereka itu.
Aku
hanya melihat banyak sisi positif menjadi ibu rumah tangga. ia adalah sang
surya bagi keluarganya, ia mampu memberikan lebih kasih sayang dan cinta, yang
tak bisa diberikan oleh wanita-wanita karir kepada sang suami dan anaknya,
serta ia selalu menjadikan rumah sebagai istana terbaik mereka. subhanallah…
sungguh indah pekerjaan seorang ibu rumah tangga.
Bagi
seorang ibu Rumah tangga, Keluarga adalah harta yang paling berharga untuknya oleh
sebab itu ia lebih bahagia bekerja dan mengabdi untuk keluarga. Ia mengerjakan
semua tanpa pamri karena ia menginginkan yang terbaik untuk keluarganya. Ia adalah
pemimpin dalam urusan rumah tangga, dan amanah itu kelak akan dimintai
pertangggung jawabannya di akhirat kelak.
Seorang
ibu rumah tangga mengurusi sang suami sejak bangun tidur, menyiapkan sarapan
sebelum suami berangkat bekerja, menunggu pulang dan menyambutnya dengan
senyuman dikala sang suami telah kembali, Keberadaan seorang ibu rumah tangga
yang mengurusi urusan rumah tangga dengan baik membuat sang suami merasa lebih
betah berada di Rumah dan ingin segera pulang selah bekerja
Bagitupun pada anaknya, ibu rumah tangga mengurusi
segala keperluan anak, sejak ia bangun, berangkat ke sekolah, hingga ia pulang
dan tidur kembali dikala malam. Semuanya di atur oleh sang ibu rumah tangga
dengan baik. Sehingga keharmonisan dalam rumah tangga akan terpelihara dari
hal-hal yang menyebabkan konflik.
Aku
ingin banyak menghabiskan waktu untuk mengurusi keluarga, suami dan anak di
rumah. Memberikan perhatian yang lebih dan mencukupi semua apa yang mereka
inginkan. Aku tak mau menjadi seperti wanita karir yang mengorbankan
keluarganya hanya karena kepentingan ekonomi atau karena keahlian yang tidak
tega dan di sayangkan kalau dilepaskan. Karena itu sama saja mengorbankan
kebahagiaanku sebagai seorang istri ataupun seorang ibu.
Aku
tak ingin seperti wanita karir yang jarang berada di rumah sehingga kasih
sayang terhadap suami dan anak tidak terpenuhi secara lahir maupun secara batin.
Jika kasih sayang dan perhatian jarang
mereka dapatkan aku khawatir sang suami akan ingin menikah lagi atau lebih
parahnya akan melakukan hubungan-hubungan gelap tanpa sepengetahuan istri yang
selalu sibuk. Dan bagi sang anak
kurangnya perhatian dan kasih sayang yang diperolehnya menyebabkan perilaku
tidak terdidik.
Seorang
ibu rumah tangga yang ikhlas mengabdi di istananya adalah seorang ibu rumah
tangga yang diinginkan semua suami dan anak. Karena ia selalu berusaha membuat
nuansa rumah tangga sealu tenang, damai, panuh kebahagiaan dan penuh cinta.
Karena baginya menjadi ibu rumah tangga adalah karir terbesar untuk
kebahagiaannya, kebahagiaan sang suami, kebahagiaan anak-anaknya, dan
kebahagiaan seluruh anggota keluarganya.
***