SASTRA DAN ILMU SASTRA
OLEH
KELOMPOK I
FADLI DARMAWAN
TAUFIKHIDAYAT
MUKHLIS
SITI MARYAM
SITTI MARWAH DM
SASTRA ASIA-BARAT
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami
berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang
berjudul “ SASTRA DAN ILMU SASTRA ”
Makalah ini berisikan tentang informasi
kajian sastra atau yang lebih khususnya membahas sebuah rangkuman atau pun
pendekatan dalam sastra. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi
kepada kita semua tentang SASTRA DAN ILMU SASTRA. Dan kiranya dapat memenuhi
nilai tugas mata kuliah PENGANTAR ILMU SASTRA sesuai dengan yang diharapkan.
Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan Makalah ini.
Demikianlah sebagai
pengantar kata, dengan iringan serta harapan semoga tulisan sederhana ini dapat
diterima dan bermanfaat bagi pembaca. Atas semua ini kami mengucapkan terima
kasih yang tidak terhingga, semoga segala bantuan dari semua pihak mendapat
amal baik yang diberikan oleh Allah SWT.
Makassar November 2012
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sastra dan Karya sastra merupakan komunikasi antara sastrawan dan
pembacanya. Bentuk komunikasi itu berupa karya sastra. Apa yang ingin di
ungkakan sastrawan kepada para pembacanya. Bentuk komunikasi ternyata
melahirkan berbagai kejadian dalam teori sastra. Setiap kajian itu ada yang
menitikberatkan kejadiannya pada diri sastrawan, ada juga yang menitikberatkan
kajiannya pada kesusastraan antara karya sastra dan alam semesta.
Dalam komunikasi antara sastrawan
dan pembaca nya, dikemukakan situasi sastra secara menyeluruh terdiri atas empat hal :
1. Karya sastra (work) ,
2. Sastrawan (artis) ,
3. Semesta (universe) dan
4. Pembaca (audience).
Dari keempat hal itu – karya sastra , sastrawan , semesta, dan pembaca –
terdapat empat pendekatan dalam kajian sastra. Pendekatan sastra yang menitikberatkan
pada karya sastra disebut pendekatan objektif. Pendekatan karya sastra yang
menitikberatkan pada penulis disebut pendekatan ekspresif. Pendekatan kajian
sastra yang menitikberatkan pada kajian terhadap semesta atau alam disebut
pendekatan mimetik. Dan pendekatan kajian sastra yang menitikberatkan pada
pembaca disebut pendekatan pragmatic.
B. Rumusan masalah
Ø Apa yang di maksud dengan
sastra ?
Ø Apakah ilmu sastra itu ?
Ø Apa keterkaitanantara
sastra dan ilmu sastra ?
Untuk dapat mengetahui dan
memahami apa yang dimaksud dengan sastra dan ilmu sastra dan perbedaannya.
Bab II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
B.
Konsep Dasar dan Istilah-istilah Sastra
Dua istilah penting berkaitan dengan sastra, yaitu “seni sastra” dan
“ilmu sastra”
- Seni
sastra, sebagai karya seni bersifat kreatif. Artinya sebagai hasil ciptaan
manusia yang berupa karya bahasa yang bersifat estetik (dalam arti seni),
hasilnya berupa karya sastra, misalnya novel, puisi, cerita pendek, drama,
dll.
- Ilmu
sastra, mempunyai ciri-ciri keilmuan, yaitu objek, teori, dan metode.
Artinya sastra dapat berlaku sebagai objek atau subjek penelitian, dapat
dipakai sebagai perangkat teori yang dijadikan alat penelitian, misalnya
teori sastra dan kritik sastra.
C. Hakikat
dan Fungsi Sastra
1. Hakikat sastra
1. Bersifat imajinatif/fiktif (rekaan) dan creatio
(ciptaan)
2. Karya sastra merupakan struktur dunia rekaan.
Realitas dalam karya sastra adalah realitas rekaan yang berbeda dengan realitas
dunia nyata. Bahannya diambil dari dunia nyata, tetapi diolah oleh imajinasi
atau rekaan pengarang
3. Kebenaran dalam karya sastra adalah kebenaran
menurut idealisme pengarang
4. Sebagai refleksi kehidupan, karya sastra
bukan gambaran tentang kehidupan, tetapi pendapat pengarang tentang kehidupan
5. Meskipun bersifat rekaan, tetapi tetap
mengacu pada realitas dunia nyata
2. Hakikat
sastra à estetik
1. Seni dalam arti luas
2. Semula estetik artinya indah
3. Bersifat subjektif dari pengarangnya
4. Indah, baik tulisan, bahasa, dan isinya
5. Dalam arti luas, estetik artinya seni
6. Seni mencakup sifat-sifat asli, khas, jujur,
gentar, indah, haru, takjub, aneh, nyeleneh, dan nikmat
3. Fungsi karya sastra, secara garis besar
1. Berguna à karena pengalaman jiwa yang
dibeberkan dalam konkretisasi cerita
2. Menyenangkan à karena cara pembeberannya
3. Katharsis (pencucian
emosi) à membebaskan pembaca sekaligus pengarang dari tekanan emosi, batin, dan
perasaan.
4. Fungsi sastra
1. Sastra dianggap sama dengan karya nabi
2. Sastra dianggap sebagai karya seni
3. Sastra dianggap komoditi à sekarang banyak
orang beranggapan banya
4. karya sastra sebagai barang dagangan
5. Sastra memajukan kebudayaan
6. Sastra mengembangkan peradaban à
mengembalikan manusia pada hakikat kemanusiaan
D.
Bidang Ilmu Sastra
Tiga bidang ilmu sastra
- Teori
sastra à prinsip-prinsip dasar sastra
- Sejarah
sastra à asal-usul dan perkembangan
sastra
- Kritik
sastra à penilaian sastra
E. Genre Sastra
- Prosa
a. Secara konvensional, puisi biasa diartikan
sebagai tuturan yang terikat (terikat oleh baris, bait, rima, dan sebagainya);
sedangkan prosa adalah karangan atau tuturan bebas
b. Sampai sekarang orang tidak pernah dapat
merumuskan definisi yang setepat-tepatnya tentang puisi, dan sampai sekarang
pun orang belum dapat membedakan antara prosa dan puisi jika hanya mencermati
bentuk visualnya saja
c. Prosa juga dikatakan bersifat naratif
(bercerita). Bentuk prosa dalam sastra modern lebih dikenal dengan istilah
cerita rekaan (cerkan). Disebut cerita rekaan karena memang direka oleh
pengarang berdasarkan kenyataan yang diimajinasikan
d. Istilah cerita rekaan dipakai untuk
terjemahan prose-fiction (prosa fiksi)
e. Macam-macam cerita rekaan dalam sastra
modern, antaralain:
a.
Novel
à cerkan yang panjang,
b.
Cerita
Pendek (cerpen) à cerita yang pendek,
c.
Novela
(cerita pendek yang panjang)
2.
Puisi
Berberapa ahli sastra berbeda pendapat mengenai pengertian puisi, tetapi
intinya hampir sama bahwa unsur-unsur yang terdapat dalam puisi itu berupa
emosi, imajinasi, pemikiran, ide, nada, irama, kesan panca, indera, susunan
kata-kata kiasan, kepadatan, dan sebagainya. Dari sekian banyak unsur itu
terkandung tiga unsur pokok, yaitu emosi, pemikiran (ide), dan struktur
(bentuk).
3.
Drama
a. Istilah drama berasal dari bahasa Yunani draomai
yang berati berbuat. Pengertian drama adalah pertunjukkan cerita atau lakon
kehidupan manusia yang dipentaskan. Drama sebagai karya sastra berupa naskah
drama
b. Visualisasi naskah drama (teater, film,
opera, sinetron) tidak termasuk objek studi ilmu sastra
F.
Sumbangan Ilmu-ilmu bantu terhadap studi sastra
- Bahasa
à bahasa sastra itu bahasa sekunder (secondary leanguage system)
- Budaya
- Sosiologi
- Psikologi
- Filsafat
- Sejarah
- Politik
- Mitologi
- Etnologi
- Etika/moral
- Humaniora
- Religi/agama
- Estetik
G.
Teori-Teori Sastra Modern
- Formalisme
- Strukturalisme
- Post-strukturalisme
(dekonstruksi)
- Post-modernisme
- Semiotik
- Hermeneutik
- Sosiologi
sastra
- Feminisme
- Psikoanalis
- Sastra
komparatif
- Resepsi.dll
H.
Penelitian Sastra
Objek penelitian sastra
- Konteks
produksi
- Konteks
karya sastra
- Konteks
resepsi
I.
Konteks karya sastra
- Struktur
karya sastra
- Aspek
sosial karya sastra
- Bahasa
- Agama
- Filsafat
- Sejarah
- Psikologi
- Moral
- Budaya
- Kemanusiaan
- Dan
lain-lain
J.
Penelitian teks sastra
- Penelitian
sastra lebih banyak dilakukan terhadap teks sastra
- Terbukti
oleh banyaknya hasil penelitian teks-teks sastra, baik dalam bentuk buku,
laporan penelitian, skripsi, tesis, maupun disertasi
- Banyak
aspek yang dapat diteliti, misalnya aspek bahasa, struktur, nilai-nilai
sosial, hubungan antarunsur struktur, dsb.
- Buku
karya sastra setiap akt selalu bertambah, sering dengan munculnya
pengarang baru, meningkatnya produktivitas pengarang, lahirnya konvensi
baru
- Teks
sastra menjadi objek penelitian yang tidak pernah habis
- Dalam
penelitian teks sastra yang dianalisis adalah teks, sedang kalau dikaitkan
dengan pengarang atau pembaca, artinya hanya sebagai pendukung saja.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. yang dikaitkan dengan pengertian sastra ialah
teks-teks yang tidak melulu disusun atau dipakai untuk suatu tujuan komunikatif
yang praktis dan yang hanya berlangsung untuk sementara waktu saja. Secara agak
dibuat-buat hasil sastra dipergunakan dalam situasi komunikasi yang diatur oleh
suatu lingkungan kebudayaan tertentu;
2. bagi sastra Barat dewasa ini kebanyakan teks
drama dan cerita mengandung unsur fiksionalitas;
3. dalam sastra bahannya diolah secara istimewa.
Ini berlaku bagi puisi maupun prosa;
4. sebuah karya sastra dapat kita baca menurut
tahap-tahap arti yang berbeda-beda…. Sejauh mana tahap-tahap arti itu dapat
kita maklumi sambil membaca sebuah karya sastra tergantung pada mutu karya
sastra yang bersangkutan dan kemampuan pembaca dalam bergaul dengan teks-teks
sastra;
5. juga karya-karya sastra yang bersifat
nonfiksi dan yang juga tidak dapat digolongkan pada puisi, karena ada
kemiripan, digolongkan pada karya sastra;
6. terdapat karya-karya yang semula tidak
dianggap sebagai suatu karya sastra tetapi kemudian dimasukkan ke dalam
kategori sastra.
DAFTAR PUSTAKA
-
Wiyanto,
Asul. 2012. Kesusastraan Sekolah. Jakarta : Grasindo.
-
Ulfah,
Suroto. 2000. Teori dan Bimbingan Apresiasi Sastra Indonesia. Jakarta :
Erlangga.
-
Layun
Rampan, Korrie. 1999. Aliran-Jenis Cerita Pendek. Jakarta : Balai Pustaka.
-
Sardjono
Pradotokusumo, Partini. 2005. Pengkajian Sastra. Jakarta : Gramedia.