Kamis, 25 Desember 2014

Menyakitkan ketika kita menyayangi sesorang, namun karena kesalahan kecil membuat orang yang kita sayang membenci kita. Sangat menyakitkan. Kini aku tau apa maksud peribahasa “karena nilai setitik rusak susu sebelengga”.

Ya Allah…. kali ini aku merasakan sakit hati. Allah, ampuni aku, bantu aku untuk menghilangkan rasa sakit hati ini. Aku tak ingin rasa sakit hati ini mengotori hatiku ya Rabb.
Orang yang ku sayang merasa sakit hati akan sikapku, apakah yang aku lakukan? Separah itu kah? Sejahat itukah aku menyakiti orang yang kusayang? Aku sendiri pun tak mempecayai hal itu. Aku menyakiti orang yang kusayang! Apa aku tak punya hati?

18 tahun aku belajar mengenal diriku, yang aku tau, aku tak tahu bagamana cara membahagiakan orang-orang yang kusayangi. Sekuat hatiku aku mencoba memahami orang-orang yang kusayang tanpa peduli apakah orang yang kusayang juga memahamiku. Namun aku belum tahu bagaimana cara membahagiakan mereka. dan kali ini orang yang kusayang merasa tersakiti olehku.
Apa yang kulakukan?
Entahlah..
Mengambil waktu orang lain Hingga orang yg kusayang merasa terganggu dan tidak nyaman. Aku ingin menjadi aktivis. Aku ingin belajar brorganisasi. Aku ingin. Apa syarat utamanya ? keikhlasan dan kerja keras. Ya. Apakah aku sudah melakukannya? Insya Allah sudah walau tidak seikhlas dan sekeras kerja para aktivis yang sebenarnya. Aku masih belajar, walaupun tanpa pembimbing. Ketika organisasi ingin membentuk sebuah acara besar apakah mudah? Tidak! Sangat sulit.

Ikut Organisasi tanpa pembimbing dan dipebuhi oleh berbagai karakter mahasiswa yang  berbeda-beda tentu membutuhkan waktu yang cukup lama dari organisasi pada umumnya untuk menyatukan sebuah pendapat. Apa yang harus diberikan oleh anggota untuk organisasinya? Tentu saja KEIKHLASAN untuk meluangkan waktunya berbeda dari biasanya untuk oraganisasi tersebut, dan kerja keras untuk membuat inovasi dan menyatukan pendapat.

Ketika aku dituntut untuk menjadi pemimpin aku berusaha sebisaku untuk berbagi tugas dengan anggota yang lain. Yang membuat sulit adalah, karena aku di tuntuk untuk banyak berbicara sedang aku tak suka dengan hal-hal demikian. Ditambah lagi dengan tidak adanya pembimbing dan waktu yang terlalu singkat.


Mungkin Anggotaku mendapat tekanan dariku, lalu apakah aku tidak medapatkannya karena aku seorang koordinator? Salah, aku juga mendapat tekanan yang sama, bahkan lebih. Ketika harus membagi tugas aku juga berpikir 2x lebih banyak dari mereka untuk mencocokkan tugas apa yang akan diberikan. Ketika anggota ku diharuskan musyawarah, apakah aku tidak? Aku juga bahkan lebih banyak frekuensinya, untuk apa terlalu banyak musy? Dengan organisasi tanpa landasan yang sama, rasa tidak enak karena tidak satu angkatan, tdk satu fakultas  dan perbedaan pendapat setiap anggota apakah mudah menyatukan pendapat? Sangat sulit.

Menyakitkan ketika orang lain menganggap apa yang kulakukan ini sangat buruk dan tidak berguna. Aku memang tidak berpengalaman, tapi aku mencoba belajar semampuku, walaupun tanpa pendamping dan hanya berdasarkan pengalaman atau internet. Tapi satu kelemahannya, membutuhkan waktu lebih dari biasanya karena ini masih bentuk adaptasi

Tangisku pecah ketika orang yang kusayang merasa bahwa apa yang aku lakukan ini buruk dan salah. padahal aku berusaha melakukan sebaik mungkin.
Temanku menenangkanku dengan kalimat ini, “kebanyakan orang hanya mampu menilai dari apa yang mereka tau, dan banyak juga yang tidak mau tau kerja keras kita diluar yang mereke tau”.


Alhamdulillah aku bisa tenang dengan kalimat itu.. tapi ketika aku mengingat kata-kata teman ku tentang betapa aku bersalah dan jahat tangisku kembali pecah. Ternyata mentalku belum kuat untuk menjadi seorang aktivis. Ya Allah kuatkan aku. Semoga aku bisa menjalaninya, aku melakukannya haya karenaMu ya Allah.. karena aku hidup hanya karenaMu..
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar