Menyakitkan ketika kita
menyayangi sesorang, namun karena kesalahan kecil membuat orang yang kita
sayang membenci kita. Sangat menyakitkan. Kini aku tau apa maksud peribahasa
“karena nilai setitik rusak susu sebelengga”.
Ya Allah…. kali ini aku merasakan
sakit hati. Allah, ampuni aku, bantu aku untuk menghilangkan rasa sakit hati
ini. Aku tak ingin rasa sakit hati ini mengotori hatiku ya Rabb.
Orang yang ku sayang merasa
sakit hati akan sikapku, apakah yang aku lakukan? Separah itu kah? Sejahat
itukah aku menyakiti orang yang kusayang? Aku sendiri pun tak mempecayai hal
itu. Aku menyakiti orang yang kusayang! Apa aku tak punya hati?
18 tahun aku belajar
mengenal diriku, yang aku tau, aku tak tahu bagamana cara membahagiakan orang-orang
yang kusayangi. Sekuat hatiku aku mencoba memahami orang-orang yang kusayang
tanpa peduli apakah orang yang kusayang juga memahamiku. Namun aku belum tahu
bagaimana cara membahagiakan mereka. dan kali ini orang yang kusayang merasa
tersakiti olehku.
Apa yang kulakukan?
Entahlah..
Mengambil waktu orang lain Hingga
orang yg kusayang merasa terganggu dan tidak nyaman. Aku ingin menjadi aktivis.
Aku ingin belajar brorganisasi. Aku ingin. Apa syarat utamanya ? keikhlasan dan
kerja keras. Ya. Apakah aku sudah melakukannya? Insya Allah sudah walau tidak
seikhlas dan sekeras kerja para aktivis yang sebenarnya. Aku masih belajar,
walaupun tanpa pembimbing. Ketika organisasi ingin membentuk sebuah acara besar
apakah mudah? Tidak! Sangat sulit.
Ikut Organisasi tanpa
pembimbing dan dipebuhi oleh berbagai karakter mahasiswa yang berbeda-beda tentu membutuhkan waktu yang
cukup lama dari organisasi pada umumnya untuk menyatukan sebuah pendapat. Apa
yang harus diberikan oleh anggota untuk organisasinya? Tentu saja KEIKHLASAN
untuk meluangkan waktunya berbeda dari biasanya untuk oraganisasi tersebut, dan
kerja keras untuk membuat inovasi dan menyatukan pendapat.
Ketika aku dituntut untuk
menjadi pemimpin aku berusaha sebisaku untuk berbagi tugas dengan anggota yang
lain. Yang membuat sulit adalah, karena aku di tuntuk untuk banyak berbicara
sedang aku tak suka dengan hal-hal demikian. Ditambah lagi dengan tidak adanya
pembimbing dan waktu yang terlalu singkat.
Mungkin Anggotaku mendapat
tekanan dariku, lalu apakah aku tidak medapatkannya karena aku seorang koordinator?
Salah, aku juga mendapat tekanan yang sama, bahkan lebih. Ketika harus membagi
tugas aku juga berpikir 2x lebih banyak dari mereka untuk mencocokkan tugas apa
yang akan diberikan. Ketika anggota ku diharuskan musyawarah, apakah aku tidak?
Aku juga bahkan lebih banyak frekuensinya, untuk apa terlalu banyak musy? Dengan
organisasi tanpa landasan yang sama, rasa tidak enak karena tidak satu angkatan,
tdk satu fakultas dan perbedaan pendapat
setiap anggota apakah mudah menyatukan pendapat? Sangat sulit.
Menyakitkan ketika orang
lain menganggap apa yang kulakukan ini sangat buruk dan tidak berguna. Aku
memang tidak berpengalaman, tapi aku mencoba belajar semampuku, walaupun tanpa
pendamping dan hanya berdasarkan pengalaman atau internet. Tapi satu
kelemahannya, membutuhkan waktu lebih dari biasanya karena ini masih bentuk
adaptasi
Tangisku pecah ketika orang
yang kusayang merasa bahwa apa yang aku lakukan ini buruk dan salah. padahal
aku berusaha melakukan sebaik mungkin.
Temanku menenangkanku
dengan kalimat ini, “kebanyakan orang hanya mampu menilai dari apa yang mereka
tau, dan banyak juga yang tidak mau tau kerja keras kita diluar yang mereke
tau”.
Alhamdulillah aku bisa
tenang dengan kalimat itu.. tapi ketika aku mengingat kata-kata teman ku
tentang betapa aku bersalah dan jahat tangisku kembali pecah. Ternyata mentalku
belum kuat untuk menjadi seorang aktivis. Ya Allah kuatkan aku. Semoga aku bisa
menjalaninya, aku melakukannya haya karenaMu ya Allah.. karena aku hidup hanya
karenaMu..