Perasaan itu, seringkali datang bertubi-tubi menghancurkan
pertahananku… Terkadang… aku mampu membendungnya lewat zikir dari mulut
kecilku, tapi tak jarang pula aku tersungkur tak berdaya. Padahal, sudah beribu
episode kelam terlewati. Tapi……….. itu sepertinya tak cukup untuk menempa mentalku
menjadi sedikit lebih kuat & Lebih sabar, tapi untuk selalu berpikir
positif, masih sangat sulit untuk kulakukan. Dalam diamku yang kuanggap itu
sebagai bentuk kesabaran, aku masih saja selalu menyimpan pikiran-pikiran dan
prasangka negative yang itu justru semakin menambah rasa takut dan gelisahku.
Terkadang…………… aku tak paham, untuk
apa dan siapa sesungguhnya rasa takut dan cemas ini ada. Bukankah seharusnya
aku bisa lebih berani dan kuat. Karena sesungguhnya ada Allah yang selalu
menemani. Tapi, melawan rasa cemas,,,,, takut,,,,,,,, dan gelisah itu sungguh
butuh perjuangan. Aku harus mendobrak rasa itu, bertarung melawannya. Beberapa
kali memang aku menang, tapi tak jarang pula aku menjadi pecundang. Pecundang
yang terus berjalan di muka bumi, pecundang yang selalu takluk oleh rasa takut.
Belajar…..?????????? iya, aku masih
terus belajar bagaimana cara mengalahkannya. Terus belajar dan berusaha menjadi
seseorang yang berani dan kuat. Hanya saja,,,,,,,,, aku belum pernah
benar-benar berhasil mengalahkannya. Selalu ada trauma masa lalu yang
menghantui. Sehingga ku Selalu takut melangkah dan mengambil keputusan.…………….