kata adalah setengah perwujudan hati
menjadi pendamping bagi lisan yang kelu saat bicara
terjemah dari sekian rupa gemuruh yang kian mulai meluruh.
ia akan menjelma dalam kata-kata. dengan atau tanpa suara.
yang kadang menjadi goresan indah dalam bait-bait syair
apa yang tertulis, merupakan apa yang sedang ku rasakan.
apa yang ku ucapkan pula adalah apa... yg ingin ku sampaikan.
sayangnya, , , , ,
terkadang suara menjadi tersedak. . . .
terdiam. . . . . .
hening. . . . . . .
tanpa sedikitpun mampu menggetar kesunyian.
Lalu, dengan apakah ku ungkapkan gemuruh yang kian mulai meluruh itu?
masih ada kata tanpa suara
yang merona dalam bait-bait do’a….
dan pada saatnya nanti,
kata tanpa suara itu akan berganti menjadi sebuah anurgah indah
pada waktu yang paling tepat menurutNya.