Sabtu, 21 Februari 2015

Tuhan, Peluklah Aku..

Tuhan, aku tahu…… tak mungkin diri ini menampik takdirMu 
Tak mungkin pula aku mengakali ketetapanMu 
Maaf Tuhan, terkadang diri ini terlalu naif 
Padahal seharusnya aku sadar, hanyalah seorang dhaif 

Kau hibur aku lewat derai air mata 
Kau jaga hatiku, Kau sadarkan aku 
Terkadang aku merasa terlalu rapuh, bahkan untuk sebatas tawa ...
Rubik kotak sesak menyekat hati; terbelenggu 

Tapi Tuhan, terkadang makhlukMu ini lupa diri 
Menuhankan air mata sebagai tempat cedera hati 
Merelakan ribuan rintik yang mungkin tak berarti 
Aku tahu, bukanlah apa dan siapa; maka tak pantas untukku berbangga diri.. 


Tuhaaaaan, peluklah aku 

 Makassar, 29 Oktober 2014


Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar