Tak mungkin pula aku mengakali ketetapanMu
Maaf Tuhan, terkadang diri ini terlalu naif
Padahal seharusnya aku sadar, hanyalah seorang dhaif
Kau hibur aku lewat derai air mata
Kau jaga hatiku, Kau sadarkan aku
Terkadang aku merasa terlalu rapuh, bahkan untuk sebatas tawa ...
Rubik kotak sesak menyekat hati; terbelenggu
Tapi Tuhan, terkadang makhlukMu ini lupa diri
Menuhankan air mata sebagai tempat cedera hati
Merelakan ribuan rintik yang mungkin tak berarti
Aku tahu, bukanlah apa dan siapa; maka tak pantas untukku berbangga diri..
Tuhaaaaan, peluklah aku
Makassar, 29 Oktober 2014