Hari itu, aku pulang dari kampus
sekitar pukul 4. aku Jalan dari kampus
ke kostan sendiri. Sebenarya jika tidak sibuk temanku yang sudah ku anggap
sebagai kakaku selalu menyempatkan dirinya untuk menjemputku pulang. Tapi sore
itu ia punya jadwal musyawarah dengan beberapa akhwat.
Tiba-tiba dari kejauhan mataku
tertuju pada seoarang lelaki yang
berdiri di trotoar jalan. Aku tercengang. Memandangnya dengan sorotan iba. Ia begitu
tenang menunggu mobil yang lalu lalang dihadapannya. Berbeda dengan beberapa
mahasiswa lain di dekatnya. Mungkin karena sudah lelah beraktivitas seharian dan
tidak sabar untuk pulang. Jalan raya itu menjadi semraut kacau balau diiringi
sahut-sahutan suara klakson kendaraan karena ketidaksabaran mereka untuk menyeberangi
jalan. Sebagian bahkan dengan sangat jelas tidak sabar untuk menerobos
kendaraan di depannya.
Masih di trotoar jalan, ekor
mataku terus mengikuti gerak geriknya. Bermaksud agar ku bisa membersamainya
untuk menyeberangi jalan. Tiba-tiba dia mengambil langkah
cepat, berjalan menyalip motor dan mobil yang masih menumpuk di jalanan itu.
“Astagfirullah…” sahutku dalam
hati.Ada rasa takut melihatnya menerobosi jalan. Kalau saja dia bukan
laki-laki aku telah menahannya.Alhamdulillah kulihat para
pengendara mobil dan motor melambatkan jalan mereka. Rupanya mereka tahu bahwa
yang lewat adalah seorang yang hanya punya satu kaki sehingga harus dimaklumi
meski telah dibantu tongkat jalannya tetap saja tak secepat dengan mereka yang
normal.
Ah, aku termenung…Kulihat beberapa orang juga memandangnya.
Tak tahu apa yang ada dalam fikiran mereka. Samakah denganku ?Celananya yang hanya bisa terpakai
sebelah kanan. Demikianpun sepatunya… dan tongkat disebelah kirinya. apa yang ia
rasakan ????“Apakah penyemangatnya selama ini
sehingga ia bisa sesemangat itu ? Apakah dirinya tak malu saat berhadapan
dengan yang lain ? “Yah… kalimat-kalimat itu ingin ku
lontarkan padanya.
Sesampaiku di kos. Aku menangis. Dan
ku ambil laptop untuk menulisi kejadian itu. Kejadian yang kalian baca ini.wawa seberapa bersyukurkah dirimu
Atas nikmat-Nya ? seberapa semangatnya dirimu menjalani hidup ? seberapa besar
UjianNya padamu ??Astagfirullah……Robb… Ampuni atas kekufuranku atas
nikmat-Mu. Berilah aku kesabaran dan menjalani Ujian dalam Hidup. Serta kuatkanlah
pula hati laki-laki itu dalam menghadapi CobaanMu…!!!Aamiin ya Robb………………..
__Makassar-Selasa 9 Februari
2015__