“GAmbaran umum negara-negara arab”
OLEH
NURITA
SITTI MARWAH DM
JURUSAN SASTRA ASIA-BARAT
FAKULTAS ILMU BUDAYA / SASTRA
UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’Alamin. Puji dan syukur penulis panjatkan ke
hadirat Allah SWT. yang telah memberikan nikmat yang begitu besar, terutama
nikmat iman, nikmat islam, nikmat umur panjang, dan nikmat sehat sehingga
penulis bisa menyelesaikan makalah tentang “Negara-negara Arab” dalam mata
kuliah Gerakan Politik Negara Arab.
Shalawat serta salam tetap tercurah kepada panutan kita, nabi
Muhammad SAW. Kepada keluarganya, sahabatnya, tabi’in, tabi’ut tabi’in dan
sampai kepada kita semua selaku umatnya sampai
akhir zaman. Aamiiin.
Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang secara langsung dan tidak langsung yang telah membantu menyelesaikan
makalah ini. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda atas
segala bantuan yang telah diberikan. Makalah
ini diharapkan dapat membantu mahasiswa untuk mendapatkan pengetahuan baru
tentang Dunia-Dunia Arab.
Penulis menyadari tentunya dalam penyusunan makalah ini masih
terdapat kekurangan. Akhir
kata penulis mengharapkap kritik dan saran guna untuk memperbaiki makalah ini
agar menjadi lebih baik. Mudah-mudahan dapat memberikan manfaat yang besar dan
dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Makassar, Februari 2014
Kelompok I
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Para sejarawan sepakat bahwa yang dimaksud dengan Timur Tengah
adalah wilayah yang terbentang antara Lembah Nil hingga negeri-negeri Muslim di
Asia Tengah, dari Eropa yang paling tenggara hingga Lautan Hindia.
Negara-negara Muslim di Asia yang ada di dalamnya sering disebut juga dengan
Timur Dekat dan khusus bagian benua Asia biasa disebut juga dengan Asia Barat.
Jika dipandang sebagai regional secara geografis Timur tengah
berada di wilayah Asia Barat Daya, tepatnya adalah
negara-negara yang berada di wilayah Semenanjung Jazirah Arab dan Barat Asia
yang berbatasan dengan Laut Mediterania dan Kaspia.
Kajian terhadap kawasan Timur Tengah telah
lama menjadi perhatian pakar sejarah, ekonomi,
ataupun politik. Kawasan ini menjanjikan nilai strategis di sisi geografis,
geopolitis, maupun dari sisi ekonomi. Mengkaji Timur Tengah dari kondisi
geografi, sosial, maupun ekonomi akan membuat kita semakin mengenali
karakteristik Timur Tengah sebagai kekuatan baru dunia.
B. Rumusan Masalah
Untuk menapaki Gerakan Politik Arab secara utuh dengan tujuan mendapatkan
pengajaran dan ilmu yang bermanfaat untuk bisa diterapkan dalam kehidupan
bermasyarakat sehingga ada manfaatnya kita membahas tentang beberapa poin
berikut :
1.
Negara-Negara
Arab (Timur Tengah)
2.
Sejarah, Letak
Geografis, Sosial, Politik Dan Kultur (gambaran Umum)
3.
Liga Arab
4.
Persatuan
Negara-Negara Teluk
5.
Persatuan
Negara-Negara Arab Maghribah (Afrika Utara)
C.
Tujuan
Ada
istilah yang sudah sering kita dengar yaitu tak kenal maka tak sayang. Istilah
ini mengandung makna bahwa, untuk bisa menyayangi sesuatu kita harus
mengenalinya terlebih dahulu. Begitu pun dengan mata kuliah “Gerakan Politik
Negara Arab” ini agar tumbuh rasa cinta akan ilmu ini kita harus lebih dahulu
mengetahui Negara-negara arab itu sendiri. Dengan mengetahuinya kita akan
mempelajari Gerakan politik Negara Arab dengan Mudah.
D. Manfaat
Adapun manfaat yang yang diharapkan setelah
membahas makalah ini :
1.
Mengetahui dan
mengenal katakteristik dari Negara-Negara Arab (Timur Tengah)
2.
Mengetahui Sejarah,
Letak Geografis, Sosial, Politik Dan Kultur
3.
Mengetahui Liga
Arab, baik sejarahnya maupun fungsi san tujuannya
4.
Mengetahui Persatuan
Negara-Negara Teluk
5.
Mengetahui Persatuan
Negara-Negara Arab Maghribah (Afrika Utara)
BAB II PEMBAHASAN
A.
Negara-Negara Arab (Timur Tengah)
Timur
Tengah (Negara Arab) merupakan sebuah wilayah yang secara politis dan budaya
merupakan bagian dari benua Asia, atau Afrika-Eurasia. Pusat dari wilayah Timur
Tengah adalah daratan di antara Laut Mediterania dan Teluk Persia serta wilayah
yang memanjang dari Anatolia, Jazirah Arab dan Semenanjung Sinai. Namun
beberapa sumber juga menyebutkan area tersebut meliputi wilayah dari Afrika
Utara di sebelah barat sampai dengan Pakistan di sebelah timur dan Kaukasus
dan/atau Asia Tengah di sebelah utara.
secara
Harfiah Negara-negara yang diyakini sebagai bagian dari Negara Timur Tengah
(Negara Arab) antara lain :
v
Suriah
v
Lebanon
v
Palestina
v
Mesir
v
Arab Saudi
v
Yaman
v
Oman
v
Uni Emirat Arab
v
Bahrain
v
Qatar
v
Irak
v
Kuwait
Lalu negara-negara Afrika Utara juga diikutsertakan:
v
Sahara Barat
v
Sudan
v
Sudan Selatan
v
Ethiopia
v
Somalia
v
Maroko
v
Aljazair
v
Libya
v
Tunisia
v
Mauritania
Selain itu kadangkala negara-negara
berikut juga diikutsertakan:
v
Iran
v
Pakistan
v
Turki
B.
Sejarah, Letak Geografis, Sosial, Politik Dan Kultur
1.
SEJARAH
Bangsa Arab adalah
salah satu dari suku bangsa Semitik yang
mayoritas adalah penduduk di Dunia Arab, baik di Timur Tengah maupun Afrika Utara, serta
sebagai minoritas penduduk di Iran, Turki serta komunitas diaspora lainnya
di berbagai negara.
Kata Arab
pertama kali muncul pada abad ke-9 SM.
Bangsa Arab tidak selalu terdiri orang-orang Islam, tapi juga orang Kristen
dan Yahudi.
Beberapa buktinya adalah adanya perabadan Nabath yang didirikan oleh
bangsa Arab beragama Kristen.
Bangsa Semit pada awalnya
membangun peradaban di Mesopotamia dan Syria, kemudian
perlahan-lahan mereka kehilangan dominasi politik mereka disebabkan serangan
dari bangsa nomad Semit dan bangsa non Semit. Bangsa Aram, Akkadia, Asiria, dan
Minean berbicara dalam bahasa yang hampir sama dengan bahasa Semit. Akhirnya,
bangsa Semit kehilangan kekuasaannya tepat pada serangan Persia dan kedatangan
bangsa Yunani pada 330 SM.
Setelah
terjadinya penyerangan ini bangsa Semit
berdiaspora ke segala bagian. Kebanyakan dari suku bangsa ini berpindah ke
daerah selatan dan daerah utara, dimana bangsa Arab akan berkembang disana.
Bangsa Arab di Utara membangun sebuah peradaban yang dinamakan peradaban Arab
Nabatea. Kemudian, Arab bagian Selatan membentuk kafilah-kafilah yang tersebar.
Kafilah-kafilah yang tersebar inilah yang kemudian membentuk sebuah kerajaan
atau Negara yang kita kenal sebagai Negara Arab.
Peradaban tertua di dunia didirikan di
wilayah yang dikenal sebagai Timur Tengah sekitar tahun 3500 SM, di Mesopotamia
(Irak).
Peradaban Sumeria,
Akkadia,
Babilonia,
dan Asyur,
semua berad di daerah ini. Tidak lama setelah peradaban Sumeria
dimulai, lembah Sungai Nil di Mesir Kuno
disatukan di bawah pimpinan Firaun pada milenium ke-4 SM, dan
peradaban yang lain segera menyebar di kawasan bulan sabit
subur di pesisir barat Laut Tengah.
2.
LETAK GEOGRAFIS
Timur
Tengah memiliki posisi geografis yang unik. Ia merupakan wilayah yang terletak
pada pertemuan Eropa, Asia dan Afrika. dengan demikian ia menguasai jalan-jalan
strategis yang menuju ke tiga benua tersebut. Jalan-jalan strategis tersebut
antara lain; Selat Bosphorus yang menghubungkan Laut Mideterania (Laut Tengah)
dengan Laut Hitam, Terusan Suez yang menghubungkan Laut Mideterania dengan Laut
Merah. Selain itu juga terdapat rute-rute perdagangan kuno via darat yang
melewati kawasan ini.
Dipandang sebagai bagian dari Asia (Asia Barat
Daya), Timur Tengah terletak di dalam zone tengah yang membentang di sepanjang
benua raksasa ini, kira-kira antara garis lintang 20o-40o
LU yang
berdampak kepada keringnya udara dan rendahnya curah hujan.. Disebelah utara zone tengah ini terletak daratan Rusia yang luas. Di
sebelah selatannya terdapat ujung-ujung semenanjung Asia, yang sebagian besar
berada dalam kontrol Barat.
Berikut daftar luas secara geografis
negara-negara di Timur Tengah, dimulai dari negara dengan wilaayah terbesar
sampai negara dengan wilayah terkecil.
1.
Sudan : 2,505,810 km persegi
2.
Aljazair : 2.381.741 km persegi
3.
Arab
Saudi : 2,240,000 km persegi
4.
Libya : 1,759,541 km persegi
5.
Iran : 1,648,195 km persegi
6.
Mesir : 997,739 km persegi
7.
Pakistan
: 803,940 km persegi
8.
Sudan
Selatan : 619.745 km persegi
9.
Yaman
: 555.000 km persegi
10.
Maroko
: 446,550 km persegi
11.
Irak : 437,072 km persegi
12.
Oman : 309,501 km persegi
13.
Sahara
Barat : 266.000 km persegi
14.
Suriah
: 185.180
km persegi
15.
Tunisia : 161,610 km persegi
16.
Uni
Emirat Arab : 82,880
km persegi
17.
Kuwait
:
17,820 km persegi
18.
Qatar
: 11,437 km persegi
19.
Libanon
:
10.452 km persegi
20.
Palestina :
6.220 km persegi
21.
Bahrain :
665 km persegi
3.
SOSIAL
Telah diketahui bahwa Timur Tengah terdiri
dari banyak negara, sehingga kehidupan sosial masyarakatnya pun dapat dikatakan
berbeda namun juga terdapat beberapa kesamaan. Timur Tengah identik dengan
kehidupan masyarakat yang hidup dalam peradaban Islam. Dan mayoritas memang
beragama Islam. Untuk mengetahui kehidupan sosial masyarakat timur tengah dapat
dilihat melalui kehidupan bebrapa suku yang termasuk di sini antara lain suku
Iran, suku Arab, suku Yunani, suku Yahudi, suku Berber, suku Assyria, suku
Kurdi dan suku Turki. Dua etnis yang cukup dominan adalah Etnis Arab dan juga
etnis Turki. Etnis Arab adalah etnis yang dominan di Timur Tengah. Dari segi
etnisitas, sebenarnya memiliki akar yang sama yaitu ras Kaukasia Asia Barat
atau semitik.
Etnis
arab menggunakan bahasa Arab sebagai induk bahasa selain ada beberapa
variasi-variasi bahasa lainnya, seperti ; bahasa Arab Selatan Modern, bahasa
Turki, dan lain sebagainya. Dari segi Sistem Religi, orang-orang arab mayoritas
dan bahkan hamper seluruhnya beragama Islam, baik yang beragama Islam Sunni
maupun Islam Syiah. Sedangkan etnis Turki atau yang biasa disebut sebagai
Turkis adalah etnis dominan mendiami wilayah Negara Turki dan beberapa Negara
yang pernah dikuasai oleh Ottoman.
Timur tengah tergolong dalam ras kaukaosid
yaitu ras manusia yang sebagian besar menetap di Eropa, Afrika Utara, Pakistan,
India Utara dan Timur tengah itu sendiri. Beberapa keturunan mereka juga
menetap di Australia, Amerika Utara, sebagian dari Amerika Selatan, Afrika
Selatan dan Selandia Baru.
4.
POLITIK
Kondisi politik Negara-negara
arab secara umum selalu tak luput dari isu-isu yang mendominasi. Baik mengenai
isu intra maupun isu transnasional. Isu-isu yang terkait, begitu kompleks
hingga sulit ditemukan muara isunya. Beberapa isu yang tengah menonjol di
kawasan Timur Tengah antara lain isu fundamentalisme, perbatasan, serta
terorisme.
Isu fundamentalisme terjadi
diantara kelompok Kristen, Yahudi dan Islam. Namun dari segi politik,
fundamentalisme kaum Zionis Yahudi lebih efektif daripada fundamentalis dari
agama Islam. Hal itu cukup beralasan dikarenakan fundamentalisme Yahudi
berhasil mendirikan the state of Israel di Timur Tengah sedangkan Islam kerap
mengalami kegagalan internal ketika hendak mendirikan sebuah gerakan transnasional,
seperti nasionalisme Arab. Jika dilihat dari konteks berhasilnya sebuah ide,
maka gerakan fundamentalisme Yahudi lebih berhasil. Persengketaan batas
internasional, kerap kali sejak dahulu terjadi konflik mengenai batas wilayah
ini. Dicontohkan seperti terjadinya Perang Teluk (Gulf War) pada tahun 1991
antara Irak dan Kuwait. Perang Teluk ini menyadarkan dunia tentang pentingnya
peran penjaga keamanan internasional untuk mengamankan eksistensi negara
tersebut.
5.
KULTUR
Timur Tengah tidak hanya berupa suatu kawasan
yang luas yang membentang di tiga benua, tetapi juga terdiri dari beragam etnis
yang mendiami aneka ragam wilayah. Masing-masing kelompok masyarakat Timur
Tengah tersebut memiliki karakteristik yang membedakannya dengan etnis lainnya
di kawasan ini, meskipun terdapat juga beberapa persamaannya.
Perlu diketahui bahwa Timur Tengah memiliki
banyak bangsa, namun dari berbagai bangsa tersebut memiliki persamaan budaya
beserta perbedaannya. Kebudayaan yang di emban di pengaruhi oleh peradaban
Islam, seperti yang terlihat dari seni musiknya, yang menggunakan bahasa
Al-Quran atau Arab, rebana serta aliran lagu yang bersifat mengajak manusia
menuju kebaikan seperti yang telah diajarkan oleh agama Islam. Dalam budaya
berpakaian, masyarakat timur tengah yang sebagian besar beragama Islam sehingga
dalam budaya pakaian mereka menerapkan seperti apa yang dikatakan Islam yakni
menutupi tubuhnya.
Mengenai budaya hukum yang berkembang di
Timur Tengah, tergolong hukum yang keras karena banyak negara Timur Tengah yang
tidak menolelir kesalahan berupa apapun, terlebih pada kriminal yang berat maka
sudah pasti hukumannya ialah “hukuman mati”. Budaya Islam yang telah mengakar
di Timur Tengah menjadikan Timur tengah memiliki ciri khas tersendiri, dan
pengaruh budaya luar sangat ditimbang atau bahkan diabaikan, karena seperti
dlam hukum dia atas meskipun telah banyak hukum internasional yang di
berlakukan mengenai hukuman bagi warga Asing. Namun negara Timur tengah seperti
Arab tidak mengindahannya karena paradigma mereka ialah yang salah harus di
hukum.
C.
Liga Arab
1. SEJARAH
Sejarah Liga
Arab dimulai ketika Kerajaan Inggris Raya menyadari pentingnya persatuan
diantara negara-negara Arab di awal abad
ke 20. Kerajaan Inggris jugalah yang mendorong dan menjamin kerjasama diantara
negara-negara Arab, yang sebenarnya tujuan utamanya ialah untuk memimpin
pemberontakan meraka melawan Kekaisaraan Ottoman Turki selama Perang Dunia I.
Inggris
menjanjikan untuk membantu Arab membangun sebuah persatuan Kerajaan Arab
dibawah kekuasaan Sherif Hussein di Mekah yang kekuasaannya akan menjangkau
seluruh dunia Arab. Namun Setelah memenangkan peperangan, Inggris mengkhianati
Sharif Hussein dan selanjutnya membagi wilayah Arab menjadi negara-negara
bagian kecil dan menerapkan kebijakan “Devide and Rule”.
Ketika
Perang Dunia II, Inggris kembali membutuhkan bantuan Arab dan menyebarkan paham
Arabisme dengan janji akan membentuk formasi awal Liga Arab. Akan tetapi,
kebanyakan intelektual Arab percaya bahwa sebenarnya Inggris tidak ingin
membentuk Liga Arab demi persatuan Arab, sebaliknya ingin menggunakan
organisasi tersebut untuk mencegah persatuan negara-negara Timur Tengah.
Melihat
kenyataan itu, pada tahun 1943 pemerintah Mesir mengajukan sebuah proposal
untuk pembentukan sebuah organisasi yang nyata. Dan
organisasi itu berdiri dengan penandatanganan perjanjian antara Mesir, Suriah,
Irak, Yaman, dan Arab Saudi, yang dilaksanakan di
Kairo, Mesir, pada 22 Maret 1945.
2. FUNGSI DAN
TUJUAN
Berdasarkan Pasal 2 Pact of The League of
Arab States, fungsi dan tujuan utama Liga Arab adalah: “Menjaga hubungan baik
diantara negara-negara Arab dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan politik
negara anggota, melindungi kemerdekaan dan kedaulatan negara, dan menyelaraskan
kepentingan-kepentingan Arab.”
Disamping itu Liga Arab terlibat didalam
politik, ekonomi, kebudayaan dan bidang-bidang sosial dengan tujuan untuk
mengembangkan kesejahteraan negara-negara anggota. Liga Arab juga telah
berperan ganda sebagai sebuah forum bagi negara-negara anggota untuk
menyeimbangkan kedudukan kebijakan-kebijakan yang telah dibuat negara-negara
dan tempat penyelesaian perselisihan internal anggota seperti Perang Saudara di
Lebanon tahun 1958.
3. KEANGGOTAAN
Ketika pertama kali didirikan, yaitu pada
waktu penandatangan Pact of The League of Arab States 1945 keanggotaan
organisasi ini hanya terdiri dari 7 negara saja yakni, Mesir, Irak, Lebanon,
Arab Saudi, Suriah, Yordania dan Yaman. Kemudian berturut-turut negara yang
bergabung adalah
1.
Algeria (1962)
2. Bahrain (1971)
3. Comoros (1993)
4. Djibouti (1977)
5. Kuwait (1961)
6. Libya (1953)
7. Mauritania (1973)
8. Maroko (1958)
2. Bahrain (1971)
3. Comoros (1993)
4. Djibouti (1977)
5. Kuwait (1961)
6. Libya (1953)
7. Mauritania (1973)
8. Maroko (1958)
9. Oman
(1971)
10. Qatar (1971)
11. Somalia (1974)
12. Yaman Selatan (1967)
13. Sudan (1956)
14. Tunisia (1958)
15. Uni Emirate Arab (1971)
10. Qatar (1971)
11. Somalia (1974)
12. Yaman Selatan (1967)
13. Sudan (1956)
14. Tunisia (1958)
15. Uni Emirate Arab (1971)
Pada tahun 1979, keanggotaan Mesir dalam Liga Arab
dicabut karena Mesir terbukti menandatangani Perjanjian Damai dengan Israel.
Dan kantor pusat Liga Arab pun yang sebelumnya berkedudukan di Kairo, Mesir
dipindahkan ke Tunis, Tunisia. Akhirnya delapan tahun kemudian, yakni pada
tahun 1987 para pemimpin dunia Arab memutuskan untuk memperbaharui kembali
hubungan diplomatic dengan Mesir dan pada tahun 1989 Mesir diterima kembali
menjadi anggota Liga Arab, selain itu, kantor pusat Liga Arab juga dikembalikan
ke Kairo, Mesir.
Sejauh ini
ada 3 negara pemantau, yaitu: Eritrea,
yang bergabung pada tanggal 6 Januari 2003, kemudian pada tahun 2006, Venezuela
juga bergabung menjadi Negara pemantau dan yang terakhir yaitu India yang menjadi Negara pemantau pada tahun 2007.
D.
Persatuan Negara-Negara Teluk
Berita mengenai Arab Saudi sebagai pemimpin pasukan koalisi P-GCC
dirilis di saat Pangeran Mutaib bin Abdullah. menteri Garda Nasional dan anak
dari Raja Abdullah beberapa waktu lalu menyatakan bahwa Riyadh tengah mengkaji
pembentukan sebuah pasukan yang terdiri dari 1000 personil dengan melibatkan
negara-negara Arab Teluk Persia.
Arab Saudi setelah menyadari ambisinya mengubah P-GCC menjadi
sebuah liga, gagal ketika menuai penolakan tegas dari Oman dan Qatar, kali ini
Riyadh menggelontorkan pembentukan pasukan koalisi negara-negara Arab Teluk
Persia untuk melanjutkan intervensi dan pengaruhnya di dewan ini. GCC
awalnya didirikan untuk melawan pengaruh Iran di Teluk dan Timur Tengah.
Karena, mayoritas negara-negara GCC, dibawah pengaruh Saudi, sejatinya menjadi
simbol dari kelompok Sunni.
Dewan Kerjasama Teluk Persia (P-GCC) yang dibentuk tahun 1981,
hingga tahun 2011 belum menunjukkan kinerja khusus dan organisasi ini lebih
banyak tampil dalam bentuk formalitas belaka. Namun sejak tahun 2011, Arab
Saudi dengan dalih menumpas gerakan anti pemerintah, melakukan intervensi di Bahrain
dan dengan alasan pasukan Perisai Jazirah telah nekad mengirim pasukannya ke
Manama. Padahal alasan dibentuknya pasukan Perisai Jazirah adalah untuk
menghadapi ancaman dari luar. Sementara yang terjadi di Bahrain bukan karena
adanya ancaman dari luar, namun protes dari dalam untuk menggulingkan
pemerintah.
Para
pemimpin Dewan Kerjasama Teluk ( GCC ) menyetujui pendirian struktur
komando militer terpadu yang dapat memerangi ancaman ke wilayah itu dibawah
kendali Amerika, Rabu, 11/12/2013. Beberapa pemimpin negara Teluk, termasuk
Arab Saudi, yakin Amerika Serikat tidak memperhitungkan kepentingan
negara-negara GCC, usai Washington bermesraan dengan Teheran.
Namun Ini adalah resiko yang harus dibayar oleh negara GCC yang tidak mau
bertumpu kepada rakyatnya, dan tak mau membela kepentingan Islam, dan
sebaliknya memerangi orang-orang yang menegakkan Islam, seperti yang
terjadi di negara-negara Teluk , dan menuduh mereka sebagai “teroris”.
GCC
hanyalah “merek dagang” baru yang dibuat oleh para pemimpin negara-negara Arab
Teluk, yang kalah dalam manuver politik menghadapi Iran.
GCC
selama ini hanyalah menjadi jajahan Amerika, dan sarana menghancurkan Muslim,
di kawasan itu, dan tunduk kepada kepentingan Zionis-Israel menggunakan tangan “proxy”
Amerika, dan ini tidak pernah disadari oleh para pemimpin GCC, dan justru
mereka menyediakan diri menjadi “kacung” Zionis dan Barat.
E.
Persatuan Negara-Negara Arab Maghribah (Afrika Utara)
Negara-negara
Magribi Arab adalah sebutan yang diberikan oleh para pedagang Arab kepada
beberapa negara yang terletak di bagian utara Benua Afrika. Dalam bahasa Arab,
Magribi berarti barat. Jika dilihat dari Jazirah Arab, negara-negara Magribi
Arab berada dibagian barat. Pada waktu itu yang termasuk negara-negara Magribi
Arab adalah Libya, Tunisia, Aljazair, Maroko,
Mauritania, dan Sahara Barat.
·
Magribi
al-Aqsa (barat jauh). terdiri atas tiga negara, yaitu Maroko, Mauritania, dan Sahara Barat.
Arab Maghreb Union atau
Persatuan Arab-Maghreb didirikan pada Tanggal 17 Februari 1989. Persatuan
Arab-Maghreb didirikan oleh Lybia, Aljazair, Tunisia, Mauritania, dan
maroko. Sahara Barat tidak menjadi anggota dari Persatuan Negara-negara
Magribi Arab ini.
Tujuan didirikannya Persatuan
Arab-Maghreb adalah untuk menjaga kepentingan ekonomi regional dan
meningkatkan serta memperluas kerjasama perekonomian dan budaya. Selain itu,
Persatuan Arab-Maghreb juga bertujuan untuk menciptakan pasar bersama Afrika
Utara dan mengurangi ketergantungan terhadap negara-negara Barat. Namun,
perselisihan antara negara-negara anggota, seperti perselisihan antara Aljazair
dan Maroko dalam masalah Sahara Barat membuat organsiasi ini tidak mampu merealisasikan
tujuan-tujuan tersebut dan oleh karena itu, kini aktivitas organsiasi ini
cenderung stagnan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Timur Tengah
terletak di dalam zone tengah yang membentang di sepanjang benua raksasa ini,
kira-kira antara garis lintang 20o-40o LU yang
merupakan sebuah wilayah yang secara politis dan budaya merupakan bagian dari
benua Asia, atau Afrika-Eurasia. Pusat dari wilayah Timur Tengah adalah daratan
di antara Laut Mediterania dan Teluk Persia serta wilayah yang memanjang dari
Anatolia, Jazirah Arab dan Semenanjung Sinai. Negara-negara Arab antara lain :
v
Suriah
v
Lebanon
v
Palestina
v
Mesir
v
Arab Saudi
v
Yaman
v
Oman
v
Uni Emirat Arab
v
Bahrain
v
Qatar
v
Irak
v
Kuwait
Lalu negara-negara Afrika Utara juga diikutsertakan:
v
Sahara Barat
v
Sudan
v
Sudan Selatan
v
Ethiopia
v
Somalia
v
Maroko
v
Aljazair
v
Libya
v
Tunisia
v
Mauritania
Selain itu kadangkala negara-negara
berikut juga diikutsertakan:
v
Iran
v
Pakistan
v
Turki
Liga Arab adalah organisasi regional negara-negara
Arab yang dibentuk pada tanggal 22 Maret 1945 oleh Negara Mesir, Irak, Yordania,
Libanon, Arab Saudi, dan Suriah, kemudian diikuti
oleh Yaman yang bergabung pada tanggal 5 Mei 1945. Tujuan utama dari liga Arab
ini adalah untuk mendekatkan hubungan antara Negara-negara anggota dan
koordinasi kerjasama di antara mereka, untuk menjaga kemerdekaan dan kedaulatan
mereka, dan mempertimbangkan secara umum urusan dan kepentingan Negara-negara
Arab.
Setelah prakarsa Arab
Saudi untuk menjadikan Dewan Kerjasama Teluk Persia (P-GCC)
menjadi sebuah liga atau persatuan gagal, Riyadh mulai menggelontorkan ide
pembentukan pasukan bersama di dewan ini yang terdiri Enam negara, yaitu Arab
Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Kuwait, Oman dan Bahrain
Uni Maghrib Arab merupakan sebuah perjanjian perdagangan yang
menghendaki tercapainya persatuan politik dan
ekonomi masa depan antar negara-negara Arab Maghrib di Afrika Utara. didirikan pada Tanggal 17 Februari 1989.
Persatuan Arab-Maghreb didirikan oleh Lybia, Aljazair, Tunisia,
Mauritania, dan maroko. Sahara Barat tidak menjadi anggota dari Persatuan
Negara-negara Magribi Arab ini.
B.
Saran
Pemaparan penulis mengenai kajian
Dunia Arab berupa kutipan-kutipan dari
beberapa referensi yang dapat dipertanggung jawabkan dengan perubahan
seperlunya. Oleh karena itu, jika ditemukan kejanggalan di dalamnya, penulis mengharapkan
kritik pembaca demi peningkatan kualitas makalah dan kredibilitas penulis.
DAFTAR PUSTAKA
-
http://www.kaskus.co.id/thread/521711513f42b2d93a000002/sejarah-dan-luas-geografis-negara-negara-timur-tengah
-
http://www.kaskus.co.id/thread/521711513f42b2d93a000002/sejarah-dan-luas-geografis-negara-negara-timur-tengah
-
http://www.voa-islam.com/read/analysis/2013/12/12/28091/negaranegara-arab-teluk-loyo-dan-ketakutan-menghadapi-iran/#sthash.Qul1jJie.dpbs